10 Penemuan Menakjubkan di Luar Angkasa Sepanjang 2023

Jum'at, 29 Desember 2023 - 13:14 WIB
loading...
A A A
"Meskipun kita masih belum tahu apa yang menyebabkan burst energi besar ini, ini mengonfirmasi bahwa burst radio cepat adalah peristiwa umum di kosmos dan bahwa kita akan dapat menggunakannya untuk mendeteksi materi antar galaksi dan lebih memahami struktur alam semesta," kata Ryan Shannon dari Swinburne University Australia.


5. Garis 21cm Gelombang Terjauh


Garis 21cm, atau garis 21 sentimeter yaitu panjang gelombang paling fundamental di seluruh radio astronomi. Garis ini untuk mempelajari distribusi gas hidrogen di galaksi dan di seluruh kosmos secara umum. Teleskop radio secara rutin mengamati garis 21cm di galaksi Bima Sakti dan galaksi lain di alam semesta. Galaksi di alam semesta yang jauh biasanya terlalu redup, namun untuk dideteksi pada panjang gelombang ini.

Tetapi sebuah galaksi, yang dicatat sebagai SDSSJ0826+5630 (nama tersebut berarti ditemukan sebagai bagian dari Sloan Digital Sky Survey di Observatorium Apache Point di New Mexico, angka lainnya adalah koordinatnya), memiliki keuntungan. Cahayanya, termasuk emisi radionya, telah diperbesar oleh lensa gravitasi yang berselang, distorsi di ruang yang disebabkan oleh objek masif, dalam hal ini galaksi besar, yang terletak di depannya.

"Ini efektif menghasilkan pembesaran sinyal sebanyak 30 kali lipat, memungkinkan teleskop untuk mengambilnya," kata Nirupam Roy dari Institut Sains India.

6. Rekor Ingenuity di Mars


Helikopter Mars Ingenuity milik NASA, difoto oleh penjelajah Perseverancei pada 16 April 2023. Helikopter ini menjadi satu-satunya yang beroperasi di Mars dan menjadi misi eksperimental yang benar-benar unik.

Pada 16 September, Ingenuity melakukan penerbangan ke-59, yang menjadi penerbangan terpanjang dalam misinya. Helikopter ini mampu melayang di satu tempat selama 142,59 detik. Kemudian, durasi ini diulangi selama penerbangan ke-63 pada 19 Oktober dengan terbang melintasi daratan selama 579 meter, yang merupakan jarak terjauh ketiga yang pernah dicapainya dalam satu penerbangan (rekornya adalah 704 meter/2.310 kaki pada 19 April 2022).

Sejak tiba di Mars bersama penjelajah Perseverance pada Februari 2021, Ingenuity telah melakukan 67 penerbangan per 17 Desember. Helikopter ini telah berada di atmosfer Mars selama total 121,1 menit dan telah menempuh jarak 15,3 kilometer, mencapai ketinggian maksimal 24 meter di udara.


7. Musim Panas Terpanas


Tidak semua rekor menjadi prestasi yang diinginkan. Institut Studi Luar Angkasa Goddard milik NASA (GISS) di New York mengonfirmasi musim panas terpanas terjadi di belahan Bumi Utara pada 2023. Angka ini merujuk pada catatan suhu yang dimulai pada 1880, akibat pemanasan global yang disebabkan oleh manusia bersamaan dengan efek El Niño, yang membantu meningkatkan suhu laut.

Para ilmuwan GISS membandingkan suhu global dengan menghubungkannya dengan suhu rata-rata musim panas antara 1950 dan 1980. Mereka menemukan bahwa Juni, Juli, dan Agustus kombinasi secara rata-rata 0,23 derajat Celsius lebih hangat daripada rata-rata tahun 1950–1980. Pada Agustus tercatat 1,2 derajat Celsius lebih hangat. Kondisi ini mungkin tidak terdengar banyak, tetapi upaya untuk mengurangi perubahan iklim bergantung pada menjaga pemanasan global kurang dari 1,5 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri.

"Temperatur yang mencetak rekor pada musim panas 2023 bukan hanya sekumpulan angka — itu menghasilkan konsekuensi dunia nyata," kata Administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan.

Dampaknya sangat besar bagi lingkungan, termasuk kebakaran hutan besar di Kanada, Yunani, dan Hawaii di antara negara-negara lain, serta gelombang panas mematikan di Eropa daratan, Jepang, Amerika Selatan, dan Amerika Serikat. "Sayangnya, perubahan iklim sedang terjadi," kata ilmuwan iklim Gavin Schmidt, Direktur GISS.

8. Es Laut Antartika Mencair


Berita tentang iklim yang lebih menyedihkan pada 2023, saat NASA dan Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC) di University of Colorado, Boulder menemukan jumlah es laut di perairan Antartika mencapai rekor terendah. Di Arktik, situasinya juga tidak jauh lebih baik. Para ilmuwan menemukan bahwa itu menunjukkan jumlah terendah dari es laut yang diukur sejak catatan dimulai. Luas es laut didefinisikan sebagai area samudra di mana fraksi penutup es minimal 15%.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3433 seconds (0.1#10.140)