Peneliti BRIN Sebut Hujan Terus Menerus di Jakarta dan Sekitarnya Pagi Ini Akan Berlanjut

Rabu, 03 Januari 2024 - 10:34 WIB
loading...
Peneliti BRIN Sebut Hujan Terus Menerus di Jakarta dan Sekitarnya Pagi Ini Akan Berlanjut
Musim hujan telah tiba di wilayah Jakarta dan sekitarnya. (Foto: Dok SINDOnews)
A A A
JAKARTA - Hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi dalam jangka waktu lama seperti yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya pagi ini diprediksi akan terus terjadi. Hal itu lantaran musim hujan telah datang setelah tertunda nyaris 2 bulan.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Erma Yulihastin melalui akun X miliknya, @EYulihastin, menyatakan penanda musim hujan yaitu datangnya angin monsun Asia sudah terasa.

Kondisi saat ini menurut dia tidak sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya di mana harusnya musim hujan sudah mulai terjadi pada November 2023.

"Awal musim hujan tertunda hingga 5 dasarian karena pengaruh El Nino. Normalnya, angin dari utara atau barat sudah eksis pada November dasarian dua tapi Januari dasarian satu baru eksis," tulisnya. Diketahui dasarian satu terdiri dari 10 hari. Artinya dasarian lima berarti 50 hari atau nyaris dua bulan.



Lebih lanjut Dr Erma Yulihastin menuliskan kondisi penundaan tersebut justru lebih parah dibandingkan pada 1997. Menurutnya, pada 1997 pengaruh El Nino membuat hujan tertunda dua hingga tiga dasarian. Sebaliknya kondisi yang terjadi belakangan ini musim hujan tertunda hingga lima dasarian. "Artinya pengaruh El Nino 2023 lebih parah," tulis Dr Erma Yulihastin.

Sebelumnya Dr Erma Yulihastin juga pernah menyebutkan pengaruh El Nino yang paling tinggi terjadi pada Desember 2023. Peneliti Ahli Utama Bidang Klimatologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) itu mengatakan pada Desember 2023 lalu sebagian besar Jawa mengalami deret hari kering tanpa hujan atau dry spells seiring memuncaknya El Nino .



Dari situ terjadi kondisi cuaca yang kering di musim hujan. Hal itu menurutnya juga disebabkan oleh intrusi massa udara kering dari Samudra Hindia di selatan Jawa dan Australia yang sedang musim panas. "Dampak El Nino semakin terasa pada Desember-Januari karena pendinginan suhu muka laut hingga lapisan termoklin dekat Papua baru terbentuk pada Desember. Kontras dengan pemanasan suhu di Samudra Pasifik," tulisnya.

Kini musim hujan telah tiba, jadi kondisinya akan bertolak belakang dengan Desember 2023.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)