Ini Penjelasan Anomali Cuaca Bulan Desember, Musim Hujan tapi Panas Pol-polan

Senin, 18 Desember 2023 - 17:05 WIB
loading...
Ini Penjelasan Anomali Cuaca Bulan Desember, Musim Hujan tapi Panas Pol-polan
Bulan Desember identik dengan musim hujan, namun tahun ini cuaca justru terasa berbeda. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bulan Desember identik dengan musim hujan, namun tahun ini cuaca justru terasa berbeda. Bahkan sampai pertengahan bulan ini justru panasnya pol-polan.

Dr Erma Yulihastin, peneliti Ahli Utama Bidang Klimatologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, sebagian besar Jawa mengalami hari kering tanpa hujan atau dry spells seiring mmemuncaknya El Nino.

“Dari situ terjadi kondisi cuaca yang kering di musim hujan,” kata Erma Yulihastin melalui cuitannya di sosial media X, Senin (18/12/2023).



Kondisi itu menurut dia juga disebabkan oleh intrusi massa udara kering dari Samudra Hindia di selatan Jawa dan Australia yang sedang musim panas.

Rekaman data dalam lima hari terakhir memperlihatkan wilayah Jakarta tidak terjadi hujan. Hal itu menunjukkan bahwa dry spells sudah konsisten terjadi.

"Dampak El Nino semakin terasa pada Desember-Januari karena pendinginan suhu muka laut hingga lapisan termoklin dekat Papua baru terbentuk pada Desember. Kontras dengan pemanasan suhu di Samudra Pasifik," terangnya.

Kondisi yang sama juga terjadi di negara tetangga, Filipina. Renato Solidum Jr Sekeretasis Departemen Sains dan Teknologi Filipina malah memprediksi kondisi panas yang terjadi di Desember 2023 ini akan terus berlangsung hingga Mei 2024.



Menurut dia sebanyak 66 provinsi di Filipina terdampak kondisi tersebut. “Jadi, pada dasarnya, wilayah lain di negara ini akan mengalami kekeringan," terang Renato Solidum Jr.

Dia mengatakan dampak El Nino saat ini sudah terasa dan dialami di beberapa wilayah Filipina dengan penurunan curah hujan hingga 80%. Berdasarkan kondisi terkini, kemungkinan terjadi kekeringan sedang hingga parah pada Februari hingga Mei 2024.

Solidum memperingatkan ada indikasi bahwa fenomena cuaca kuat tersebut “sebanding” dengan kejadian El Nimno tahun 1997 hingga 1998 yang dianggap sebagai kejadian El Nino terburuk di dunia.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)