Daftar Kapal Perang Indonesia, Lengkap dari Korvet hingga Kapal Selam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapal perang Indonesia milik TNI AL terdiri dari banyak jenis dan ukuran dengan spesifikasi khusus untuk misi menyerang, bertahan, hingga operasi pencarian dan penyelamatan. Kapal-kapal ini sebagian impor dan sisanya buatan dalam negeri. Untuk teknologinya dapat dipastikan tak kalah dari negara-negara besar.
Kapal-kapal perang Indonesia dioperasikan oleh TNI AL yang terbagi dalam tiga Armada Komando. Yaitu, Komando Armada I di Jakarta, Komando Armada II di Surabaya, dan Komando Armada III di Sorong, Papua Barat.
Korvet merupakan kapal perang berukuran kecil di antara jajaran kapal perang lainnya, yaitu Fregat, Destroyer dan Battleship. Kapal korvet berbobot antara 500 hingga 3.000 ton dengan panjang 55 sampai 128 meter. Kelebihannya adalah mampu bermanuver dengan baik dan dipersenjatai meriam, torpedo, rudal anti kapal, rudal anti pesawat, dan lain-lain.
Kapal perang Indonesia yang dioperasikan oleh TNI AL diperkuat dengan sejumlah kapal Korvet buatan Belanda, Inggris, dan Jerman.
Kapal korvet TNI AL buatan Inggris di antaranya KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, dan KRI Usman-Harun-359. Kapal-kapal ini masuk klasifikasi Korvet F2000 dengan persenjataan: 1 x OTO Melara 76 mm, 2 x DS 30B REMSIG 30mm guns, 16 x VLS MBDA Seawolf, 8 x Exocet MM40 Block II SSM, dan 2 x triple BAE Systems 324mm torpedo tubes.
Kemudian kapal korvet buatan Belanda dengan jenis SIGMA, seperti KRI Diponegoro-365, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367, dan KRI Frans Kaisiepo-368. Kapal-kapal Korvet ini dilengkapi senjata: 1 x OTO Melara 76 mm, 2 x 20 mm Denel Vektor G12, 2 x quad MBDA Mistral TETRAL SAM (8 rudal), 4 x Exocet MM 40 Block II SSM, dan 2 x triple B515 launchers.
Adapun kapal perang Indonesia jenis korvet buatan Jerman di antaranya KRI Kapitan Patimura-371, KRI Untung Suropati-372, KRI Nuku-373, dan KRI Lambung Mangkurat-374
Kapal-kapal ini dipersenjatai dengan 1 twin 57 mm gun AK-725, 1 twin 30 mm gun AK-230, 1 Type 730 CIWS[12] (on one ship (376)), 2 SA-N-5 MANPAD SAM (di beberapa kapal), 2 RBU-6000, 4 400 mm torpedo tubes/2 triple torpedo launcher (di beberapa kapal).
KCR adalah kapal perang berukuran kecil yang cepat dan memiliki kemampuan serangan rudal. Beberapa kapal KCR milik TNI AL di antaranya:
KRI Klau (625)
KRI Kakap (811)
KRI Singa (659)
KRI Kakap (811) Indonesia
KRI Kapak-625
KRI Panah-626
Dilansir dari laman TNI, KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 merupakan produksi dalam negeri PT. PAL Indonesia. Kedua kapal ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 8,10 meter serta tinggi 4,85 meter. Kapal ini mampu membawa muatan penuh 450 hingga 500 ton. Memiliki jarak jelajah 2.400 nautical mile dan mampu mengangkut 55 orang. KCR kelima dan keenam milik TNI AL ini juga telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran/target baik di udara, permukaan, dan bawah laut dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot.
Fregat adalah kapal perang berukuran sedang (1.100-2.800 ton) yang dapat bergerak lincah dan cepat. Panjang kapal ini antara 60 hingga 180 meter, lebih besar dari kapal korvet. Fregat biasanya difungsikan sebagai unit anti kapal selam, namun juga memiliki kemampuan pertahanan udara.
TNI AL tercatat memiliki sejumlah kapal fregat. Di antaranya KRI Ahmad Yani (351), KRI Yos Sudarso (353), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355), KRI Slamet Riayadi-352, KRI Oswald Siahaan-354 dan KRI Karel Satsuit Tubun-356.
Kapal-kapal perang tersebut merupakan buatan Belanda yang dilengkapi persenjataan: 1 x OTO Melara 76 mm, 2 x twin Simbad SAM (4 rudal), 4 x C-802 SSM, dan 2 x Triple Mk 32 torpedo launchers.
Selain kapal-kapal fregat di atas, TNI AL juga memiliki KRI Raden Eddy Martadinata-331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332. Dua kapal perang Indonesia ini berjenis PKR10514 SIGMA yang dilengkapi senjata 1 x OTO Melara 76 mm, 1 x Rheinmetall Millennium 35 mm CIWS Gun, 12 VLS MICA SAM, 8 x Exocet MM40 Block III SSM, dan 2 x triple torpedo tubes.
TNI AL saat ini memiliki kapal selam kelas Cakra yang dibeli dari Jerman serta kapal selam buatan dalam negri hasil kerjasama dengan Korsel.
a. Kelas Cakra
- KRI Cakra-401. Kapal selam buatan Jerman ini memiliki persenjataan 8 x 21-inci (533 mm) torpedo tubes.
b. Kelas Changbogo
- KRI Nagapasa-403
- KRI Ardadedali-404
- KRI Alugoro-405
Kapal selam buatan Korea Selatan dan Indonesia ini dilengkapi senjata 8 x 21-inci (533 mm) torpedo tubes.
Yaitu, jenis kapal perang yang digunakan untuk patroli keamanan laut, penegakan hukum, serta operasi SAR. TNI AL memiliki armada kapal patroli yang cukup besar dan beragam.
Yaitu, kapal perang yang digunakan untuk mendukung operasi kapal perang lainnya, seperti pengisian bahan bakar, perbaikan, dan transportasi logistik. TNI AL memiliki beberapa jenis kapal bantu, seperti kapal tanker, kapal tunda, dan kapal rumah sakit.
Selain jenis-jenis kapal perang di atas, TNI AL juga memiliki beberapa kapal khusus lainnya, seperti kapal layar tiang tinggi dan kapal hidrografi. Jumlah dan jenis kapal perang Indonesia yang dioperasionalkan oleh TNI AL terus mengalami perkembangan dan pembaruan. TNI AL secara aktif melakukan modernisasi alutsista untuk menjaga kemampuan menjaga keamanan laut wilayah Indonesia.
Kapal-kapal perang Indonesia dioperasikan oleh TNI AL yang terbagi dalam tiga Armada Komando. Yaitu, Komando Armada I di Jakarta, Komando Armada II di Surabaya, dan Komando Armada III di Sorong, Papua Barat.
Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (7/2/2024), berikut daftar kapal perang Indonesia:
1. Kapal Korvet
Korvet merupakan kapal perang berukuran kecil di antara jajaran kapal perang lainnya, yaitu Fregat, Destroyer dan Battleship. Kapal korvet berbobot antara 500 hingga 3.000 ton dengan panjang 55 sampai 128 meter. Kelebihannya adalah mampu bermanuver dengan baik dan dipersenjatai meriam, torpedo, rudal anti kapal, rudal anti pesawat, dan lain-lain.
Kapal perang Indonesia yang dioperasikan oleh TNI AL diperkuat dengan sejumlah kapal Korvet buatan Belanda, Inggris, dan Jerman.
Kapal korvet TNI AL buatan Inggris di antaranya KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, dan KRI Usman-Harun-359. Kapal-kapal ini masuk klasifikasi Korvet F2000 dengan persenjataan: 1 x OTO Melara 76 mm, 2 x DS 30B REMSIG 30mm guns, 16 x VLS MBDA Seawolf, 8 x Exocet MM40 Block II SSM, dan 2 x triple BAE Systems 324mm torpedo tubes.
Kemudian kapal korvet buatan Belanda dengan jenis SIGMA, seperti KRI Diponegoro-365, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367, dan KRI Frans Kaisiepo-368. Kapal-kapal Korvet ini dilengkapi senjata: 1 x OTO Melara 76 mm, 2 x 20 mm Denel Vektor G12, 2 x quad MBDA Mistral TETRAL SAM (8 rudal), 4 x Exocet MM 40 Block II SSM, dan 2 x triple B515 launchers.
Adapun kapal perang Indonesia jenis korvet buatan Jerman di antaranya KRI Kapitan Patimura-371, KRI Untung Suropati-372, KRI Nuku-373, dan KRI Lambung Mangkurat-374
Kapal-kapal ini dipersenjatai dengan 1 twin 57 mm gun AK-725, 1 twin 30 mm gun AK-230, 1 Type 730 CIWS[12] (on one ship (376)), 2 SA-N-5 MANPAD SAM (di beberapa kapal), 2 RBU-6000, 4 400 mm torpedo tubes/2 triple torpedo launcher (di beberapa kapal).
2. Kapal Cepat Rudal (KCR)
KCR adalah kapal perang berukuran kecil yang cepat dan memiliki kemampuan serangan rudal. Beberapa kapal KCR milik TNI AL di antaranya:
KRI Klau (625)
KRI Kakap (811)
KRI Singa (659)
KRI Kakap (811) Indonesia
KRI Kapak-625
KRI Panah-626
Dilansir dari laman TNI, KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 merupakan produksi dalam negeri PT. PAL Indonesia. Kedua kapal ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 8,10 meter serta tinggi 4,85 meter. Kapal ini mampu membawa muatan penuh 450 hingga 500 ton. Memiliki jarak jelajah 2.400 nautical mile dan mampu mengangkut 55 orang. KCR kelima dan keenam milik TNI AL ini juga telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran/target baik di udara, permukaan, dan bawah laut dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot.
3. Kapal Fregat
Fregat adalah kapal perang berukuran sedang (1.100-2.800 ton) yang dapat bergerak lincah dan cepat. Panjang kapal ini antara 60 hingga 180 meter, lebih besar dari kapal korvet. Fregat biasanya difungsikan sebagai unit anti kapal selam, namun juga memiliki kemampuan pertahanan udara.
TNI AL tercatat memiliki sejumlah kapal fregat. Di antaranya KRI Ahmad Yani (351), KRI Yos Sudarso (353), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355), KRI Slamet Riayadi-352, KRI Oswald Siahaan-354 dan KRI Karel Satsuit Tubun-356.
Kapal-kapal perang tersebut merupakan buatan Belanda yang dilengkapi persenjataan: 1 x OTO Melara 76 mm, 2 x twin Simbad SAM (4 rudal), 4 x C-802 SSM, dan 2 x Triple Mk 32 torpedo launchers.
Selain kapal-kapal fregat di atas, TNI AL juga memiliki KRI Raden Eddy Martadinata-331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332. Dua kapal perang Indonesia ini berjenis PKR10514 SIGMA yang dilengkapi senjata 1 x OTO Melara 76 mm, 1 x Rheinmetall Millennium 35 mm CIWS Gun, 12 VLS MICA SAM, 8 x Exocet MM40 Block III SSM, dan 2 x triple torpedo tubes.
4. Kapal Selam
Kapal selam merupakan jenis kapal perang yang beroperasi di bawah permukaan air.TNI AL saat ini memiliki kapal selam kelas Cakra yang dibeli dari Jerman serta kapal selam buatan dalam negri hasil kerjasama dengan Korsel.
a. Kelas Cakra
- KRI Cakra-401. Kapal selam buatan Jerman ini memiliki persenjataan 8 x 21-inci (533 mm) torpedo tubes.
b. Kelas Changbogo
- KRI Nagapasa-403
- KRI Ardadedali-404
- KRI Alugoro-405
Kapal selam buatan Korea Selatan dan Indonesia ini dilengkapi senjata 8 x 21-inci (533 mm) torpedo tubes.
5. Kapal Patroli
Yaitu, jenis kapal perang yang digunakan untuk patroli keamanan laut, penegakan hukum, serta operasi SAR. TNI AL memiliki armada kapal patroli yang cukup besar dan beragam.
6. Kapal Bantu
Yaitu, kapal perang yang digunakan untuk mendukung operasi kapal perang lainnya, seperti pengisian bahan bakar, perbaikan, dan transportasi logistik. TNI AL memiliki beberapa jenis kapal bantu, seperti kapal tanker, kapal tunda, dan kapal rumah sakit.
Selain jenis-jenis kapal perang di atas, TNI AL juga memiliki beberapa kapal khusus lainnya, seperti kapal layar tiang tinggi dan kapal hidrografi. Jumlah dan jenis kapal perang Indonesia yang dioperasionalkan oleh TNI AL terus mengalami perkembangan dan pembaruan. TNI AL secara aktif melakukan modernisasi alutsista untuk menjaga kemampuan menjaga keamanan laut wilayah Indonesia.
(msf)