Ilmuwan Temukan Cara Mematikan Rasa Takut dari Pusat Otak

Jum'at, 15 Maret 2024 - 15:41 WIB
loading...
Ilmuwan Temukan Cara Mematikan Rasa Takut dari Pusat Otak
Cara Mematikan Rasa Takut. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Rasa takut: sensasi yang bisa membuat bulu kuduk berdiri, jantung berdebar kencang, dan rasa dingin di perut. Emosi ini bisa melumpuhkan, menjijikkan, namun anehnya juga menyenangkan.



Meskipun begitu, rasa takut juga merupakan emosi yang penting - respon naluriah terhadap bahaya yang meningkatkan peluang kita untuk bertahan hidup.

Namun, rasa takut tidak selalu tepat. Pada kasus seperti gangguan kecemasan dan stres, respon rasa takut bisa berlebihan dan tidak sesuai dengan situasi, sehingga mengganggu kesehatan mental dan kualitas hidup.

Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli saraf Hui-Quan Li dari Universitas California San Diego telah memetakan perubahan kimia otak dan sinyal saraf pada tikus yang mengalami ketakutan yang sangat besar. Hebatnya lagi, mereka juga menemukan cara untuk mematikannya.

Namun, ada kalanya rasa takut bukanlah reaksi yang tepat. Dalam kasus seperti gangguan kecemasan dan gangguan stres, respons rasa takut bisa menjadi tidak proporsional dengan situasi atau lingkungan individu, sehingga sangat menghambat kesehatan mental dan kualitas hidup.

“Hasil kami memberikan wawasan penting mengenai mekanisme yang terlibat dalam generalisasi rasa takut,” kata ahli neurobiologi Nicholas Spitzer dari UC San Diego seperti dilansir dari Science Alert.

“Manfaat dari memahami proses-proses ini pada tingkat detail molekuler apa yang terjadi dan di mana hal itu terjadi memungkinkan intervensi yang spesifik terhadap mekanisme yang mendorong gangguan terkait.” tandasnya.

Meskipun rasa takut adalah emosi yang normal, rasa takut yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Memahami cara kerja "sakelar" ketakutan ini dapat membantu kita mengembangkan cara yang lebih efektif untuk mengelola dan mengatasi rasa takut.

Penelitian ini masih dalam tahap awal, dan masih banyak yang harus dipelajari tentang "sakelar" ketakutan ini. Namun, temuan ini membuka pintu bagi kemungkinan baru untuk membantu orang-orang yang berjuang dengan rasa takut dan kecemasan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3370 seconds (0.1#10.140)