Ribuan Meteorit di Antartika Menghilang, Ini Penyebabnya

Jum'at, 12 April 2024 - 07:10 WIB
loading...
Ribuan Meteorit di Antartika Menghilang, Ini Penyebabnya
Ribuan meteorit yang jatuh di Antartika menghilang akibat pemanasan global. (Foto: The University of Manchester)
A A A
JAKARTA - Ribuan meteorit yang menyimpan informasi berharga tentang awal mula kehidupan di Bumi, menghilang dari Antartika. Hal ini dipicu kenaikan suhu global.

Berdasarkan riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change, diperkirakan sebanyak tiga perempat dari sekitar 300.000 hingga 800.000 meteorit yang berada di permukaan lapisan es Antartika bisa hilang pada tahun 2050. Untuk setiap kenaikan sepersepuluh derajat Celcius suhu udara global, rata-rata hampir 9.000 meteorit menghilang dari permukaan lapisan es.

Hilangnya meteorit dari benua paling selatan di dunia dengan kecepatan yang mencengangkan ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, diperkirakan 60 persen dari semua meteorit yang pernah ditemukan di Bumi berasal dari benua tersebut.

Selain itu, meteorit yang ditemukan di Antartika umumnya berada dalam kondisi yang jauh lebih murni dibandingkan dengan yang ditemukan di tempat lain. Hal ini dikarenakan lingkungan Antartika yang dingin dan stabil.

Ketika dikumpulkan dan didata dengan benar, meteorit Antartika ini sangat bermanfaat bagi ahli astrobiologi dan ilmuwan lain yang mempelajari awal mula tata surya dan kehidupan di Bumi. Dalam kondisi yang paling murni, meteorit ini dapat menawarkan kapsul waktu berusia hingga 4 miliar tahun yang berasal dari pembentukan tata surya.



Menurut para peneliti, warna gelap dari batuan luar angkasa ini juga memperburuk situasi. Hal ini karena meteorit menyerap lebih banyak energi matahari dibandingkan salju putih di sekitarnya. Akumulasi energi panas ini menyebabkan es tepat di bawah meteorit mencair lebih cepat daripada salju di sekitarnya, sehingga terbentuk cekungan di permukaan es yang dapat menelan meteorit saat permukaan membeku di atasnya.

"Bahkan ketika suhu es jauh di bawah nol derajat Celcius, meteorit gelap akan sangat panas di bawah sinar matahari sehingga dapat mencairkan es tepat di bawahnya. Melalui proses ini, meteorit yang panas menciptakan cekungan lokal di es dan seiring waktu menghilang sepenuhnya di bawah permukaan," kata salah satu penulis utama penelitian, Veronica Tollenaar dari Université Libre de Bruxelles, dilansir dari Debrief, Jumat (12/4/2024).

Berdasarkan perhitungan mereka, Tollenaar dan penulis utama studi tersebut, Harry Zekollari, mengatakan bahwa sebanyak 5.000 meteorit Antartika hilang dengan cara ini setiap tahun.



Dalam pernyataan tambahan, tim peneliti mengatakan bahwa dengan analisis data perubahan iklim yang dikumpulkan dari satelit dan menggabungkan informasi tersebut dengan prediksi model iklim, diperkirakan jumlah meteorit yang hilang bisa mencapai 5.100 hingga 12.200 setiap tahun.

Kecepatan hilangnya meteorit Antartika ini jauh melebihi upaya pengumpulan yang hanya mencapai seperlimanya. Para peneliti mengatakan bahwa masalah ini perlu segera ditangani untuk mengurangi jumlah meteorit yang hilang sebelum dapat dikumpulkan.

"Kita perlu mempercepat dan mengintensifkan upaya untuk memulihkan meteorit Antartika. Hilangnya meteorit Antartika sama seperti hilangnya data yang diperoleh para ilmuwan dari inti es yang dikumpulkan dari gletser yang mencair - begitu mereka menghilang, maka sebagian rahasia alam semesta pun ikut hilang," kata Zekollari.



Para peneliti menawarkan beberapa solusi potensial, termasuk meningkatkan upaya untuk mengidentifikasi zona pendaratan meteorit di es berwarna biru, di mana bebatuan ini dapat dengan mudah ditemukan. Namun, mereka mengatakan bahwa solusi tersebut masih akan mengakibatkan hilangnya ribuan sampel setiap tahun.

Sebaliknya, mereka percaya bahwa cara terbaik untuk melestarikan hampir semua batuan luar angkasa murni ini adalah dengan mengatasi penyebab utama masalah ini dalam skala global.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang, satu-satunya cara untuk menyelamatkan sebagian besar meteorit Antartika yang belum ditemukan adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara cepat.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)