Menepis 3 Hoaks Gelombang Panas di Indonesia

Rabu, 22 Mei 2024 - 16:00 WIB
loading...
Menepis 3 Hoaks Gelombang Panas di Indonesia
Kabar tentang gelombang panas banyak beredar di media sosial. (Foto: Daily Sabah)
A A A
JAKARTA - Kabar tentang gelombang panas banyak beredar di media sosial. Sebagian di antaranya ternyata hoaks.

Melansir laman Kemenkominfo, Rabu (22/5/2024) tercatat sebanyak tiga berita publik tentang gelombang panas berunsur berita bohong alias hoaks.

Salah satunya kabar yang beredar pada 2 Mei lalu via platform Facebook. Intinya, Indonesia memasuki fase gelombang panas dengan menampilkan tangkapan layar peta Asia dengan menandai setiap negara yang berpotensi mengalami gelombang panas dengan warna merah. Tangkapan layar tersebut ditambahkan tulisan:

"Udah ada yang kena gatal" ga, padahal mandi rutin cuaca kek panas bener, kipas/ ac ga mempan malah makin panas. Mei, ternyata kita memasuki fase Heatwave. "

Tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Pantesan panas banget, gerahh, gatell campur aduk ternya sudah memasuki Gelombang panas... Harus selalu jaga kesehatan di musim panas ini karena takut badan jadi droppp????"



Kabar hoaks kedua juga ditemukan di Facebook pada 5 Mei 2024. Dalam unggahan tersebut menyebutkan penyakit stroke timbul karena minum air dingin saat gelombang panas melanda Indonesia. Unggahan tersebut dilengkapi dengan narasi bahwa Indonesia akan terkena gelombang panas dengan suhu 40-50 derajat dan disarankan agar tidak minum air dingin karena dapat menyebabkan penyakit stroke.

Faktanya, klaim dalam unggahan tersebut tidak benar karena tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan penyakit stroke disebabkan suhu panas lalu seseorang minum air dingin.



Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati juga sempat menepis hoaks pada 5 Mei lalu dengan menegaskan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu saat ini fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia bukan area yang diterpa gelombang panas. Klarifikasi ini untuk menepis sebuah peringatan di laman Facebook pada 5 Mei mengenai klaim bahwa Indonesia, Malaysia dan Singapura akan mengalami gelombang panas.

Sejumlah negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara benar tengah dilanda gelombang panas pada awal bulan Mei 2024. Melansir dari Associated Press, Kamboja mencapai suhu 43 derajat Celcius yang merupakan suhu terpanas dalam 170 tahun terakhir. Kemudian, suhu di Myanmar mencapai 48,2 derajat celcius dan di Bangkok, Thailand, suhu terpanas mencapai 40 sampai 50 derajat celcius.

Namun, Indonesia tidak terdampak gelombang panas tersebut. Klaim Indonesia akan mengalami gelombang panas salah, karena faktanya di Indonesia hanya sedang pergantian musim hujan ke kemarau.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2539 seconds (0.1#10.140)
pixels