Temuan Terbaru, Planet Merkurius Ternyata Penuh Berlian

Kamis, 18 Juli 2024 - 21:25 WIB
loading...
A A A
Untuk menyelidiki kemungkinan ini, tim peneliti Belgia dan China, termasuk Lin, mencampur cairan senyawa kimia yang mencakup besi, silika, dan karbon. Campuran ini memiliki komposisi mirip dengan jenis meteorit tertentu, dianggap meniru samudra magma Merkurius.

Para peneliti juga menambahkan berbagai jumlah besi sulfida. Mereka menduga samudra magma mengandung banyak sulfur, seperti halnya permukaan Merkurius saat ini yang juga kaya akan sulfur.

Menggunakan alat penekan anvil ganda, tim tersebut memberi tekanan pada campuran kimia hingga 7 gigapascal — kira-kira 70.000 kali tekanan atmosfer Bumi di permukaan laut — dan suhu hingga 1.970 derajat Celsiu). Kondisi ekstrem ini menyimulasikan kondisi yang dalam di dalam Merkurius.

Selain itu, para peneliti menggunakan model komputer untuk mendapatkan pengukuran yang lebih tepat mengenai tekanan dan suhu di batas inti-mantel Merkurius, serta menyimulasikan kondisi fisik di mana grafit atau berlian akan stabil. Menurut Lin, model komputer semacam itu menginformasikan struktur fundamental interior planet.

Eksperimen menunjukkan bahwa mineral seperti olivin kemungkinan terbentuk di mantel — sebuah temuan yang konsisten dengan studi sebelumnya. Namun, tim juga menemukan bahwa menambahkan sulfur ke dalam campuran kimia menyebabkan campuran tersebut hanya mengeras pada suhu yang jauh lebih tinggi.

Kondisi semacam itu lebih mendukung pembentukan berlian. Memang, simulasi komputer tim menunjukkan kondisi yang telah direvisi sehingga berlian mungkin mengkristal saat inti dalam Merkurius mengeras.



Kondisi berlian yang kurang padat daripada inti membuatnya mengapung ke batas inti mantel. Perhitungan juga menunjukkan bahwa jika berlian ada, mereka membentuk lapisan dengan ketebalan rata-rata sekitar 15 kilometer.

Menambang permata ini tidaklah mungkin dilakukan. Selain suhu ekstrem di planet ini, berlian tersebut berada terlalu dalam — sekitar 485 kilometer di bawah permukaan — untuk diekstraksi.

Keberadaan batu permata ini penting karena mungkin memengaruhi medan magnet Merkurius. Berlian mungkin membantu mentransfer panas antara inti dan mantel yang akan menciptakan perbedaan suhu dan menyebabkan besi cair berputar, sehingga menciptakan medan magnet.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)