Misteri Terpecahkan! Ini Penjelasan Asteroid Berbentuk Semangka

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 08:12 WIB
loading...
A A A
Set pertama mensimulasikan bagaimana bentuk asteroid induk akan berubah saat berputar cepat dan mengeluarkan puing-puing.

Set kedua mengasumsikan puing-puing membentuk zona berbentuk donat — yang disebut piringan puing — di sekitar asteroid induk.

Algoritme kemudian melacak pergerakan semua fragmen saat mereka mengalami tarikan gravitasi satu sama lain dan induknya serta bertabrakan untuk membentuk agregat. Para peneliti juga mempertimbangkan dua jenis asteroid induk, yang menyerupai Ryugu "bebek karet" dan Didymos dalam ukuran dan kepadatan.

Hasilnya, yang diterbitkan online 20 Juli di jurnal Icarus, mengungkapkan bahwa ada dua faktor utama yang mengatur bentuk akhir asteroid bulan kecil: gaya gravitasi yang diberikan induknya, dan sifat tabrakan yang dialami bulan kecil dengan benda berbatu lainnya di piringan puing.



Namun, parameter lain menentukan faktor mana yang memainkan peran lebih besar. Salah satu parameternya adalah kepadatan asteroid induk. Asteroid yang lebih padat, seperti Didymos, berputar lebih cepat daripada asteroid yang lebih ringan seperti Ryugu, menciptakan piringan puing yang lebih lebar, yang pada gilirannya menyebabkan bulan kecil terbentuk lebih jauh dari induknya.

Para peneliti menemukan bahwa satelit yang terbentuk pada jarak tertentu dari induknya biasanya memperoleh bentuk prolat. Pada jarak ini, yang disebut batas Roche, gravitasi induk menyeimbangkan gaya internal asteroid bulan kecil, mempertahankan bentuk bulan kecil saat perlahan tumbuh dengan bertabrakan dan bergabung dengan puing-puinglainnya.
(dan)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)