Kursi Roda Berlengan Robot untuk Disabilitas

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 12:45 WIB
loading...
A A A
“Pendanaan dari Accenture ini, bersama dengan dukungan tambahan dari Intel dan ABR, memungkinkan kami untuk mengeksplorasi penerapan kontrol adaptif pada perangkat keras neuromorfik dalam upaya memenuhi kebutuhan robot yang kolaboratif, ramah pengguna dan akurat, serta biaya lengan yang berkurang secara signifikan,” tuturnya. (Baca juga: Bopong Senjata dan radar Canggih, Pesawat F-16 TNI AU Semakin Garang)

Intel memiliki beragam teknologi yang dapat membantu meciptakan perangkat khusus untuk mereka yang memiliki cedera sumsum tulang belakang dengan kemampuan pembelajaran real time dari chipneuromorfik Loihi. Chip ini dapat mengurangi biaya pembuatan dan pengoperasian perangkat semacam itu.

Para peneliti mengatakan, mereka dapat menggunakan pembelajaran realtime Loihi untuk menerapkan kontrol adaptif guna meningkatkan fungsionalitas lengan. Selain itu, penggunaan suku cadang yang terjangkau juga dapat mengurangi biaya pembuatan lebih dari 10 kali lipat.

“Proyek penelitian ini adalah demonstrasi yang kuat dari dampak komputasi neuromorfik terhadap pengembangan perangkat bantu cerdas yang terjangkau,” kata Edy Liongosari, kepala ilmuwan penelitian di Accenture sekaligus pemimpin strategi dan pertumbuhan inovasi teknologi.

Intel mengklaim bahwa Loihi memiliki hemat energi hingga 1.000 kali lebih banyak daripada proses orumum. Loihi juga memungkinkan perangkat bantu berjalan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama tanpa mengisi daya dan membuatnya lebih berguna dalam kehidupan sehari-hari. (Baca juga: Gunakan Teknologi Tepat Guna, Layanan Posyandu Bisa Meningkat)

“Membuat perangkat ini mudah diakses, terutama untuk pasien muda seperti itu, dapat berdampak besar pada kemandirian mereka dan meningkatkan cara hidup mereka,” tandas Edy.

Para peneliti di Universitas Terbuka Israel dan Rumah Sakit ALYN telah menciptakan lengan robotik yang akan mereka gunakan dalam uji coba. Langkah selanjutnya adalah membangun model jaringan saraf untuk mengontrol lengan yang dipasang di kursi roda.

Tim peneliti membangun algoritmarecurrent error-driven adaptive controlhierarchy (REACH) untuk proyek ini. ABR juga telah mendemonstrasikan bahwa model REACH, yang dipasangkan dengan komputasi neuromorfik, dapat menggerakkan lengan robotik yang lebih sederhana melalui jalur yang kompleks.

“Komputasi neuromorfik sangat cocok untuk teknologi ini mengingat kebutuhan daya yang rendah dan kemampuannya untuk belajar dan beradaptasi dengan situasi baru secara real time,” kata Mike Davies, Direktur Lab Komputasi Neuromorfik Intel. (Lihat videonya: Dua Kali Ditangkap Warga, Macan Tutul Jawa Dilepas Liarkan ke Habitatnya)

INRC adalah ekosistem kelompok akademik, laboratorium pemerintah, lembaga penelitian, dan perusahaan di seluruh dunia yang bekerja untuk memajukan komputasi neuromorfik dan mengembangkan aplikasi AI inovatif. Peneliti yang tertarik untuk berpartisipasi dalam INRC dan mengembangkan Loihi dapat mengunjungi situs komunitas ini, termasuk aplikasi pendaftarannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1212 seconds (0.1#10.140)