Jelang Putusan FDA, Terungkap Fakta Hasil Riset Vaksin COVID-19 Pfizer

Kamis, 10 Desember 2020 - 09:10 WIB
loading...
Jelang Putusan FDA, Terungkap Fakta Hasil Riset Vaksin COVID-19 Pfizer
Sebuah laporan mengungkap, vaksin COVID-19 Pfizer belum diketahui berapa lama bisa melawan virus Corona baru. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Vaksin COVID-19 Pfizer disebut mulai melindungi orang dari virus Corona baru setelah 10 hari disuntikan dosis pertama. Namun belum diketahui berapa lama vaksin bekerja efektif melawan virus , menurut dokumen baru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) .

Dokumen tersebut dirilis pada Selasa (8/12/2020), dua hari sebelum pertemuan panel penasihat vaksin FDA. Pertemuan itu akan memberikan suara apakah akan merekomendasikan otorisasi vaksin Pfizer di AS. (Baca juga: CEO Pfizer Tidak Yakin Vaksinnya Bisa Hentikan Penularan Covid-19 )

FDA menganalisis data dari uji klinis fase 3 Pfizer, yang melibatkan sekitar 44.000 orang di Amerika Serikat, Brasil, Argentina, Jerman, dan Turki, sekitar setengah dari mereka menerima vaksin. Sementara setengah lainnya menerima plasebo. Kedua kelompok menerima dua suntikan, dengan jarak 21 hari.

Sekitar 10 hari setelah dosis pertama, ada penurunan nyata dalam kasus COVID-19 baru dalam kelompok vaksin dibandingkan dengan kelompok plasebo. Ini menunjukkan bahwa bahkan satu dosis memberikan perlindungan, kata laporan itu.

Namun, para ilmuwan tidak tahu berapa lama perlindungan dari satu dosis akan bertahan. Jadi tetap penting bagi orang untuk menerima dua suntikan, menurut The New York Times.

Secara keseluruhan, vaksin itu 52% efektif setelah dosis pertama. Lalu 95% efektif setelah dosis kedua, kata laporan itu lagi.

Live Science melaporkan, berita itu muncul saat seorang wanita berusia 90 tahun di Inggris menjadi orang pertama yang menerima vaksin Pfizer di luar uji klinis, menurut BBC. (Baca juga: Tembak Mati 6 Anggota FPI, Komnas HAM Periksa Polisi Pekan Depan )

Vaksin COVID-19, Pfizer merupakan salah satu vaksin yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan untuk digunakan di Indonesia. Keputusan penggunaannya masih menunggu lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (Baca juga: Fast Charging 125W Bermasalah, Oppo Batal Pamer Pengisian Daya Tercepat )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2263 seconds (0.1#10.140)