GeNose Made-in UGM Viral, Kemenristek Mau Beri Keterangan Detail

Senin, 28 Desember 2020 - 14:05 WIB
loading...
GeNose Made-in UGM Viral,...
GeNose UGM merupakan alat pendeteksi virus Corona yang diciptakan 100% oleh anak bangsa. Alat ini sudah memiliki izin edar dari Kemenkes. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) akan memberikan pernyataan terkait produk inovasi GeNose buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) , dan CePAD besutan Universitas Padjadjaran (Unpad) , hari ini secara virtual. Keterangan detail akan langsung disampaikan Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro.

GeNose UGM dan CePAD Unpad merupakan alat pendeteksi virus Corona yang diciptakan 100% oleh anak bangsa. Sebelumnya diberitakan, GeNose telah mengantongi izin edar dan siap untuk dipasarkan. Izin edar GeNose dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (24/12/2020) lalu. (Baca juga: Rektor UGM Panut Mulyono Sebut GeNose Ditarget Produksi Massal Minggu ke 3 Januari 2021 )

Ketua tim pengembang GeNose, Prof Kuwat Triyana, mengatakan, GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar Kemenkes RI AKD 20401022883 untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan COVID-19 melalui skrining cepat. Nantinya, setelah izin edar diperoleh, maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama, yang didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.

"Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12.000 orang sehari," ujar Prof Kuwat.

Sementara itu, CePAD merupakan alat yang diproduksi oleh PT Pakar Biomedika Indonesia, sebagai mitra industri Unpad. Kapasitas produksinya masih terbatas untuk Jawa Barat. Peningkatan kapasitas produksi rencananya baru akan dilakukan pada awal 2021.

Kemenristek/BRIN juga telah membeli 3.000 kit CePAD untuk kegiatannya yang bertitel bakti inovasi. Ribuan kit CePAD itu kemudian dibagikan untuk bisa digunakan di Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung serta Rumah Sakit Pendidikan Unpad.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2760 seconds (0.1#10.140)