SpaceX Starship SN9 Meluncur Sejauh 10 Km dan Jatuh Meledak saat Mendarat
loading...
A
A
A
TEXAS - SN9 , prototipe kendaraan Starship SpaceX terbaru, melesat dalam uji terbang hari ini (waktu AS, 2/2/2021) dari situs perusahaan di Texas Selatan.
Pesawat luar angkasa ini lepas landas pada pukul 05.25 waktu setempat. Pesawat setinggi 165 kaki (50 meter) itu tampak terbang dengan baik, mematikan tiga mesin Raptornya secara berurutan seperti yang direncanakan, mencapai ketinggian target sekitar 6,2 mil (10 kilometer). Kemudian melakukan pembalikan horizontal yang kompleks seperti yang akan dilakukan selama operasi, untuk masuk kembali ke atmosfer Bumi.
Sayangnya SpaceX Starship SN9 tidak berhasil memperlambat dirinya sendiri atau terbang vertikal untuk mendarat. Kendaraan itu menghantam lokasi touchdown dengan keras sekitar 6,5 menit setelah lepas landas.
Kemudian meledak dalam bola api besar seperti pendahulunya, prototipe SN8 dengan tiga mesin, pada 9 Desember 2020 lalu.
"Sekali lagi, kami baru saja mengerjakan pendaratan itu sedikit," kata insinyur integrasi utama SpaceX, John Insprucker saat siaran web peluncuran SpaceX.
"Kami mendapat banyak data bagus, dan tujuan utama -untuk mendemonstrasikan kendali kendaraan saat masuk kembali subsonik -tampak sangat bagus, dan kami akan mengambil banyak dari itu," kelitnya.
Space.com melaporkan, SpaceX sedang mengembangkan Starship untuk membawa orang dan muatan ke bulan, Mars, dan tujuan jauh lainnya. Sistem ini terdiri dari dua elemen, keduanya dirancang agar dapat digunakan kembali secara penuh dan cepat: pesawat luar angkasa yang disebut Starship dan roket raksasa yang disebut Super Heavy.
"Starship terakhir akan didukung oleh enam Raptor, dan Super Heavy akan memiliki sekitar 30 mesin, kata pendiri dan CEO SpaceX," ujar Elon Musk.
Kapal luar angkasa akan cukup kuat untuk melepaskan diri dari Bulan dan Mars. Tetapi akan membutuhkan bantuan pendorong yang sangat besar untuk keluar dari Bumi yang jauh lebih masif.
SpaceX sedang melakukan iterasi menuju pesawat luar angkasa Starship terakhir melalui serangkaian prototipe yang semakin kompleks. Versi awal, misalnya, hanya memiliki satu mesin Raptor dan hanya 500 kaki (150 m) dari permukaan tanah pada lompatan uji singkat mereka.
Pesawat luar angkasa ini lepas landas pada pukul 05.25 waktu setempat. Pesawat setinggi 165 kaki (50 meter) itu tampak terbang dengan baik, mematikan tiga mesin Raptornya secara berurutan seperti yang direncanakan, mencapai ketinggian target sekitar 6,2 mil (10 kilometer). Kemudian melakukan pembalikan horizontal yang kompleks seperti yang akan dilakukan selama operasi, untuk masuk kembali ke atmosfer Bumi.
Sayangnya SpaceX Starship SN9 tidak berhasil memperlambat dirinya sendiri atau terbang vertikal untuk mendarat. Kendaraan itu menghantam lokasi touchdown dengan keras sekitar 6,5 menit setelah lepas landas.
Kemudian meledak dalam bola api besar seperti pendahulunya, prototipe SN8 dengan tiga mesin, pada 9 Desember 2020 lalu.
"Sekali lagi, kami baru saja mengerjakan pendaratan itu sedikit," kata insinyur integrasi utama SpaceX, John Insprucker saat siaran web peluncuran SpaceX.
"Kami mendapat banyak data bagus, dan tujuan utama -untuk mendemonstrasikan kendali kendaraan saat masuk kembali subsonik -tampak sangat bagus, dan kami akan mengambil banyak dari itu," kelitnya.
Space.com melaporkan, SpaceX sedang mengembangkan Starship untuk membawa orang dan muatan ke bulan, Mars, dan tujuan jauh lainnya. Sistem ini terdiri dari dua elemen, keduanya dirancang agar dapat digunakan kembali secara penuh dan cepat: pesawat luar angkasa yang disebut Starship dan roket raksasa yang disebut Super Heavy.
"Starship terakhir akan didukung oleh enam Raptor, dan Super Heavy akan memiliki sekitar 30 mesin, kata pendiri dan CEO SpaceX," ujar Elon Musk.
Kapal luar angkasa akan cukup kuat untuk melepaskan diri dari Bulan dan Mars. Tetapi akan membutuhkan bantuan pendorong yang sangat besar untuk keluar dari Bumi yang jauh lebih masif.
SpaceX sedang melakukan iterasi menuju pesawat luar angkasa Starship terakhir melalui serangkaian prototipe yang semakin kompleks. Versi awal, misalnya, hanya memiliki satu mesin Raptor dan hanya 500 kaki (150 m) dari permukaan tanah pada lompatan uji singkat mereka.