7 Batu Luar Angkasa Berisi Alien Lewati Bumi Tiap Tahun

Kamis, 18 Maret 2021 - 15:15 WIB
loading...
7 Batu Luar Angkasa Berisi Alien Lewati Bumi Tiap Tahun
Tampak ilustrasi dari komet antarbintang Borisov. Tiap tahun Bumi atau tata surya dilintasi 7 batuan luar angkasa berpenghuni alieb. Foto/NRAO/AUI/NSF, S Dagnello/Forbes
A A A
HOUSTON - Banyak astronom mencari alien . Itulah sebabnya kita mendengar begitu banyak tentang exoplanet yang semakin mirip Planet Bumi akan kian menarik jadinya.

Ada juga proyek penelitian ilmiah Breakthrough Listen senilai USD100 juta yang didanai secara boro. Laman Forbes melaporkan, proyek ini yang meminta para astronom radio mendengarkan pesan dari 1.000.000 bintang terdekat ke Bumi dan 100 galaksi terdekat.

Karena itu, gagasan bahwa Tata Surya kita dapat dikunjungi oleh sebanyak tujuh objek antarbintang setiap tahun seharusnya menarik perhatian siapa pun yang peduli dengan SETI —pencarian kecerdasan luar angkasa.

Bukan berarti objek "ekstrasurya" yang melewati Tata Surya kita adalah teknologi canggih. Sebuah teori liar yang dikemukakan oleh Profesor Avi Loeb tentang 'Oumuamua (juga dikenal sebagai 1I/2017 U1), objek antarbintang pertama yang diketahui terdeteksi pada tahun 2017.

'Oumuamua memang bukanlah ciptaan buatan dari peradaban maju, tapi itu tidak membuatnya tak menarik. Ditemukan pada 19 Oktober 2017 oleh survei Pan-STARRS1 Near-Earth Object, 'Oumuamua menantang asumsi astronom tentang tampilan benda kecil dari sistem bintang lain.

Dia bergerak terlalu cepat untuk menjadi asteroid, bahkan ia semakin cepat, tidak meninggalkan jejak puing —jadi tidak mungkin komet es— dan kecerahannya juga bervariasi.

Apakah semua itu membuat 'Oumuamua menjadi pesawat luar angkasa asing? Bukan. 'Oumuamua ditemukan saat meninggalkan Tata Surya. Itu adalah penemuan yang spektakuler, tapi peneliti masih melihatnya samar-samar.

Benda diamati hanya untuk waktu yang singkat. Kita tidak mendapatkan banyak data tentangnya. Untuk objek yang begitu unik, itu membuat frustrasi. Lagi pula, misi ke sistem bintang lain tinggal beberapa generasi lagi.

Data apa yang Forbes dapatkan konsisten dengan asal mula alami untuk 'Oumuamua. Kecerahannya bervariasi karena anehnya berbentuk sosis dan berputar, serta untuk alasan yang sama memanas secara tidak merata, yang mungkin menjelaskan percepatannya. Seperti yang dikatakan sebuah makalah, 'Oumuamua sepenuhnya dapat dijelaskan sebagai fragmen yang dikeluarkan dari sistem planet induknya oleh interaksi gravitasi kapan saja dalam sejarah galaksi.

Namun, ilmuwan sama yang tertarik dengan 'Oumuamua —dan pada 2018 oleh pengunjung antarbintang lainnya, "komet nakal" 2l/Borisov —akan sangat senang jika teleskop mereka dapat menjangkau sebanyak mungkin pengunjung dari sistem bintang lain.

Makalah yang menggunakan data dari satelit Gaia untuk memprediksi tujuh objek yang bergerak cepat dari sistem bintang lain —seperti 'Oumuamua— harus lewat dalam jarak 1 AU (unit astronomi) dari Matahari setiap tahun. AU adalah jarak dari Bumi ke Matahari. Makalah ini juga memprediksi bahwa komet antarbintang seperti 2I/Borisov bisa menjadi peristiwa sekali per dekade, dan tiga objek per abad bahkan bisa berasal dari galaksi lain.

Survei sinoptik semua langit seperti Observatorium Vera C. Rubin diharapkan menemukan beberapa interloper antarbintang per tahun. Namun, hanya jika mereka terdeteksi lebih awal —jauh lebih awal dari 'Oumuamua —objek seperti itu dapat dikunjungi oleh pesawat luar angkasa.

"Kami mengusulkan misi penyergapan untuk penyelundup antarbintang menarik yang akan siap diluncurkan jika ada target peluang muncul," bunyi makalah disponsori NASA yang diterbitkan awal bulan ini tentang pencarian "tanda tangan teknologi" dari peradaban alien.

“Jika target terdeteksi dengan waktu tunggu yang cukup, berkat fasilitas survei yang baru, dimungkinkan untuk menangkapnya dalam waktu 20 tahun,” katanya memprediksi.

Untuk menangkap objek yang bergerak sangat cepat ini, sebuah pesawat ruang angkasa harus diluncurkan saat objek tersebut mengelilingi Matahari. Oleh karena itu, para astronom perlu menemukan objek seperti itu saat memasuki Tata Surya, sesuatu yang mungkin dapat dilakukan oleh Vera C Rubin Observatory.

Sebuah "Misi Pengembalian Sampel Antarbintang" adalah persis seperti yang diusulkan oleh USNC, yang saat ini menggerakkan penjelajah Perseverance NASA di permukaan Mars. Diberikan hibah Tahap 1 dari NASA Innovative Advanced Concepts, idenya adalah menggunakan pesawat ruang angkasa bertenaga plutonium untuk mengejar objek ekstrasurya, mengumpulkan sampel, dan kembali ke Bumi dalam satu dekade.

Misi semacam itu berpotensi mengubah secara radikal apa yang kita ketahui tentang tempat kita di Alam Semesta. Lagi pula, misi untuk mencegat objek antarbintang yang melewati Tata Surya kita dapat menghasilkan hasil yang serupa dengan perjalanan antarbintang —sesuatu yang dapat memakan waktu berabad-abad untuk diluncurkan, apalagi hasilnya.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0991 seconds (0.1#10.140)