Yuk, Pelajari dan Pahami Pengertian Hilal dalam Ilmu Sains
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hilal sering disebut-sebut saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hilal menjadi tanda berakhirnya bulan dalam penanggalan Islam untuk memasuki bulan baru. Biasanya, pengamatan hilal dilakukan untuk menentukan jatuhnya bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Lalu apa itu hilal dalam pengertian sains?
Hilal menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah fase bulan sabit setelah bulan baru. Pada saat bulan baru (new moon/ijtimak), Bulan sama sekali tidak terlihat sepanjang malam.
Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), sebab intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis.
Hilal menjadi salah satu bagian dari lima fase Bulan, demikian dikutip dari laman resmi LAPAN, Rabu (12/5/2021)
Fase pertama dikenal sebagai bulan baru atau new moon atau ijtimak merupakan kondisi bulan tidak terlihat di sepanjang malam.
Kemudian, fase berganti pada bulan sabit setelah bulan baru atau ada juga yang menyebutnya sebagai hilal.
Fase ketiga bulan separuh kuartil pertama yang menghadap ke barat setelah waktu maghrib yang kemudian berubah ke fase baru yaitu bulan besar.
Menjelang akhir bulan, tampak bulan sabit tipis yang disebut sebagai bulan tua. Fase terakhir ini bukan hilal, tetapi bulan tua atau disebut juga sebagai bulan tersembunyi karena hanya tampak sedikit dari seluruh bagian bulan.
Metode penentuan hilal sendiri bisa dengan dua cara, yaitu rukyat dan hisab.
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam.
Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Khusus di Indonesia, ada 82 titik pengamatan hilal dan titik rukyat utama di Pos Observasi Bulan (POB) Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Sementara hisab adalah metode perhitungan hilal secara matematis dan astronomis
Lalu apa itu hilal dalam pengertian sains?
Hilal menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah fase bulan sabit setelah bulan baru. Pada saat bulan baru (new moon/ijtimak), Bulan sama sekali tidak terlihat sepanjang malam.
Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), sebab intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis.
Hilal menjadi salah satu bagian dari lima fase Bulan, demikian dikutip dari laman resmi LAPAN, Rabu (12/5/2021)
Fase pertama dikenal sebagai bulan baru atau new moon atau ijtimak merupakan kondisi bulan tidak terlihat di sepanjang malam.
Kemudian, fase berganti pada bulan sabit setelah bulan baru atau ada juga yang menyebutnya sebagai hilal.
Fase ketiga bulan separuh kuartil pertama yang menghadap ke barat setelah waktu maghrib yang kemudian berubah ke fase baru yaitu bulan besar.
Menjelang akhir bulan, tampak bulan sabit tipis yang disebut sebagai bulan tua. Fase terakhir ini bukan hilal, tetapi bulan tua atau disebut juga sebagai bulan tersembunyi karena hanya tampak sedikit dari seluruh bagian bulan.
Metode penentuan hilal sendiri bisa dengan dua cara, yaitu rukyat dan hisab.
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam.
Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Khusus di Indonesia, ada 82 titik pengamatan hilal dan titik rukyat utama di Pos Observasi Bulan (POB) Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Sementara hisab adalah metode perhitungan hilal secara matematis dan astronomis
(wsb)