Dampak Perubahan Iklim, Gelombang Panas Menggoreng Belahan Bumi Utara

Minggu, 04 Juli 2021 - 20:03 WIB
loading...
A A A
Bentley menjelaskan konfigurasi aliran jet mencegah sistem cuaca bergerak secara efisien di sepanjang jalur barat-ke-timur. "Aliran jet itu menjadi bergelombang, dan terjebak dalam apa yang kita sebut blok Omega, ketika masuk ke dalamnya, angin itu tidak bergerak ke mana pun," kata Bentley.



Di AS, hal yang sama terjadi pada pertengahan Juni di Barat Daya, memecahkan rekor di Meksiko dan tempat-tempat seperti Phoenix di Arizona. Beberapa minggu kemudian, sebuah kubah bertekanan tinggi terbentuk di atas Northwest, suhu di Washington, Oregon dan Kanada barat daya mencatatkan rekor baru.

"Jadi kami telah melihat suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini benar-benar hancur," kata Bentley.

Ilmuwan mengatakan, gelombang panas ini bisa terjadi setiap tahun pada tahun 2100. Kini para ilmuwan sedang mengerjakan alat canggih yang dapat dengan cepat menilai seberapa besar kontribusi perubahan iklim terhadap peristiwa cuaca tertentu.

"Kami menemukan bahwa tanpa pengaruh manusia, hampir tidak mungkin untuk mencapai rekor baru, dan Juni yang begitu panas di kawasan itu," kata kata ahli meteorologi UK Met Office, Nikos Christidis, merujuk pada daerah yang terkena dampak di Kanada dan AS.



Christidis mengatakan di masa lalu, tanpa perubahan iklim yang disebabkan manusia, panas ekstrem di AS Barat Laut atau Kanada Barat Daya akan terjadi "setiap puluhan ribu tahun sekali. "Saat ini, bisa terjadi setiap 15 tahun sekali," kata Christidis.

Dan jika emisi gas rumah kaca terus berlanjut, Christidis memerkirakan kondisi ini akan sering terjadi satu atau dua tahun pada pergantian abad.
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2094 seconds (0.1#10.140)