China Akan Tabrakan Roket Long March 5 ke Asteroid untuk Selamatkan Bumi

Kamis, 08 Juli 2021 - 20:06 WIB
loading...
China Akan Tabrakan Roket Long March 5 ke Asteroid untuk Selamatkan Bumi
Roket Long March 5B milik China. Foto/dok
A A A
BEIJING - Para peneliti yang bekerja di Pusat Sains Antariksa Nasional China berencana menabrakan roket Long March 5 untuk mengubah jalur asteroid yang mengancam Bumi. Dalam simulasi yang dilaukan para ahli, rencana tersebut berhasil untuk membelokkan asteroid besar dari jalurnya.

Dalam simulasinya, China mengirim 23 roket Long March 5 yang menghantam secara bersamaan dapat membelokkan asteroid besar dari jalurnya dengan jarak 1,4 kali radius Bumi. Perhitungan itu didasarkan pada asteroid Bennu, yang lebarnya setinggi Empire State Building.



Seperti diketahui, Roket Long March 5 dibuat China dalam ambisinya menjelajah luar angkasa. Sejauh ini Roket Long March China sudah beberapa kali menjalankan misi luar angkasa, salah satunya mengirim sejumlah modul untuk membuat stasiun luar angkasa China.

"Usulan untuk menjaga tahap atas peluncuran roket ke pesawat ruang angkasa pemandu, membuat satu 'penambak kinetik' besar untuk membelokkan asteroid , adalah konsep yang agak bagus," kata Profesor Alan Fitzsimmons dari Pusat Penelitian Astrofisika di Universitas Queen Belfast seperti dikutip Reuters, Rabu (6/7/2021).

Fitzsimmons mengatakan, dengan meningkatkan massa yang menghantam asteroid, fisika sederhana akan memastikan efek yang jauh lebih besar. Kendati begitu, operasi sebenarnya dari misi semacam itu perlu dipelajari secara lebih rinci.

"Perkiraan saat ini menunjukkan kira-kira ada satu persen kemungkinan asteroid selebar 100 meter akan menabrak Bumi dalam 100 tahun ke depan," kata Profesor Gareth Collins di Imperial College London.



Collins menambahkan, asteroid seukuran Bennu akan menabarak Bumi kemungkinannya sekitar 10 kali lebih kecil.

"Namun mengubah jalur asteroid menimbulkan risiko lebih kecil daripada meledakkan batu dengan bahan peledak nuklir, yang dapat membuat fragmen lebih kecil tanpa mengubah arahnya menuju Bumi," kata para ilmuwan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1841 seconds (0.1#10.140)