Artefak Berusia 3.500 Tahun Dikembalikan ke Irak Usai Dijarah saat Perang Teluk

Senin, 27 September 2021 - 19:06 WIB
loading...
Artefak Berusia 3.500 Tahun Dikembalikan ke Irak Usai Dijarah saat Perang Teluk
Artefak kuno berusia 3.500 tahun dikembalikan ke Irak setelah dijarah saat Perang Teluk. Foto/US Immigration And Customs Enforcement
A A A
WASHINGTON - Artefak tablet tanah liat berusia 3.500 tahun yang menceritakan bagian dari cerita tertua di dunia dikembalikan ke Irak oleh AS setelah disita dari perusahaan Hobby Lobby.

Artefak yang tak ternilai ini menunjukkan bagian dari puisi Akkadia kuno. Tablet Epik Gilgames adalah salah satu teks agama tertua di dunia. Dijarah dari sebuah museum Irak setelah Perang Teluk pecah pada Agustus 1990.

Tablet, yang diserahkan kepada pejabat Irak di Smithsonian Institution, termasuk di antara 17.000 artefak kuno yang dikembalikan. Sebagian besar artefak itu dijarah dan diselundupkan ke luar negeri setelah invasi AS tahun 2003.



Direktur UNESCO Audrey Azoulay mengatakan, pengembalian yang luar biasa ini merupakan kemenangan besar atas mereka yang merusak warisan dan kemudian memperdagangkannya untuk membiayai kekerasan dan terorisme.

Berasal dari rangkaian lima puisi Sumeria tentang petualangan pahlawan mitologis Gilgames, Epik Gilgames digabungkan menjadi 12 tablet epik bahasa Akkadia beberapa dekade kemudian.

Bagian dari cerita epik pertama kali ditemukan pada tahun 1853 di antara reruntuhan Perpustakaan Mesopotamia kuno Ashurbanipal di Nineveh (sekarang Irak utara). Teks kuno itu pertama kali diterjemahkan oleh George Smith.

Bagian dari cerita yang diterjemahkan Smith menggambarkan banjir besar, sebuah kapal yang berlabuh di atas gunung dan seekor burung yang dikirim untuk mencari tanah kering.



Tablet Mimpi Gilgamesh dinamakan demikian karena berisi segmen epik di mana Gilgamesh menceritakan mimpinya kepada ibunya, dewi Sumeria Ninsun.

Menteri Kebudayaan Irak, Hassan Nadhem, mengatakan dalam pidatonya bahwa pengembalian artefak baru pertama kalinya. "Ini adalah pengembalian barang antik terbesar ke Irak, hasil dari upaya lama pihak berwenang Irak dengan kedutaan mereka di Washington," katanya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2458 seconds (0.1#10.140)