Tikus Terbesar di Indonesia, Ditemukan di Flores dan Papua

TIKUS terbesar di Indonesia ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dan Pegunungan Foja, Papua. Kedua tikus besar itu dikenal dengan nama Tikus Raksasa Flores dan Tikus Raksasa Mallomy.

Populasi Tikus Raksasa Flores di kawasan Hutan Lindung Ruteng dengan habitat di hutan primer dan hutan sekunder di berbagai ketinggian. Sedangkan Tikus Raksasa Mallomy ditemukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Conservation International (CI) di Pengunungan Foja, Papua, pada tahun 2007.

Dikutip dari laman rimbakita, Tikus Raksasa Flores termasuk hewan eksotis mewakili spesies dari genus Papagomys dari keluarga Muridae. Tikus Raksasa Flores mempunyai nama ilmiah Papagomys armandvillei. (Baca juga; Ternyata Orangutan Sumatera-Kalimantan Dulunya Bertubuh Raksasa )

Hewan pengerat ini memiliki ukuran kepala dan tubuh yang besar, panjang sekitar 41 cm hingga 45 cm dengan ekor sepanjang 33 cm sampai 70 cm. Jadi jika ditotal, panjangnya mencapai 74 cm hingga 117 cm. Berat Tikus Raksasa Flores mencapai 2,5 kg.

Tikus Raksasa Flores mempunyai telinga kecil dan bulat, tubuh gempal dan ekor kecil yang panjang. Rambut atau bulu tumbuh di sekujur tubuhnya dan berwana hitam pekat. Giginya tersusun dari geraham berukuran besar. Adanya gigi geraham ini menunjukkan jika pengerat ini mengonsumsi dedaunan, buah dan serangga.

Papagomys armandvillei berstatus sebagai spesies yang terancam punah menurut IUCN atau Union for Conservation of Nature and Natural Resources. Penyebab kelangkaan dan ancaman kepunahan ini karena perburuan subsistem dan pemangsaan oleh karnivora seperti anjing dan kucing.

Sedangkan Tikus Raksasa Mallomy termasuk spesies mamalia baru yang ditemukan para peneliti. Dikutip dari laman Lipi.go.id, ukuran Tikus Raksasa Mallomy yang ditemukan hampir lima kali ukuran tikus got. (Baca juga; Fenomena Langka, Penampakan Ubur-Ubur Hantu Raksasa di Teluk California )

Saat ditemukan, hewan pengerat ini tidak takut kepada manusia. Bahkan seringkali tikus besar ini mengunjungi perkemahan yang didirikan para peneliti. (Baca juga; Dilindungi Ribuan Gigi Kecil, Hiu Paus Raksasa Punya Bola Mata Lapis Baja )