7 Buaya Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 5 Miliki Reputasi Menakutkan

Rabu, 15 Desember 2021 - 07:28 WIB
loading...
7 Buaya Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 5 Miliki Reputasi Menakutkan
Buaya paling berhaya di dunia dibuat berdasarkan serangan terhadap manusia yang tercatat di The Worldwide Crocodilian Attack Database (CrocBITE). Foto/dok
A A A
JAKARTA - Buaya paling berhaya di dunia dibuat berdasarkan serangan terhadap manusia yang tercatat di The Worldwide Crocodilian Attack Database (CrocBITE). Ada sekitar 7 buaya yang memiliki reputasi menakutkan dalam serangannya terhadap manusia.

Sebenarnya, buaya tidak menyerang manusia begitu saja karena ini biasanya terjadi karena kecerobohan manusia itu sendiri. Namun ada beberapa alasan lain kenapa buaya bisa menyerang manusia.

Berdasarkan penelitian yan dilakukan International Union for Conservation of Nature (IUCN), buaya menyerang manusia dengan empat alasan, mereka lapar, mempertahankan wilayahnya, melindungi telur mereka, dan salah sasaran ketika akan memangsa hewan liar.



Dikutip dari laman Britannica, berikut 7 buaya paling berbahaya di dunia:

1. Buaya Black Caiman

7 Buaya Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 5 Miliki Reputasi Menakutkan


Buaya black caiman berada di Amerika Selatan bagian utara dan dapat ditemukan di sebagian besar lembah Sungai Amazon dari Peru dan Ekuador ke arah timur hingga Guyana dan Suriname. Caiman hitam memiliki pola makan yang luas, memakan ikan dan reptil lainnya serta hewan pengerat seperti kapibara.

Buaya black caiman jantan dewasa dapat tumbuh sekitar 4 meter. Spesimen yang lebih besar telah diketahui menyerang orang. Basis Data Serangan Buaya Seluruh Dunia (CrocBITE), yang terkait dengan Universitas Charles Darwin Australia, mencatat bahwa antara Januari 2008 dan Oktober 2013, black caiman terlibat dalam 43 serangan terhadap manusia, dan kurang dari seperlima di antaranya berakibat fatal.

2. Buaya Rawa

7 Buaya Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 5 Miliki Reputasi Menakutkan
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2396 seconds (0.1#10.140)