80 Tahun Tenggelam di Perairan Australia, Kapal Selam Jepang Ini Dibangkitkan Kembali
loading...
A
A
A
DARWIN - Kapal Selam Jepang I-124 sudah tenggelam 80 tahun lalu dan tergolek di dasar laut perairan Australia , 90 kilometer Kota Darwin. Melalui teknologi virtual-reality (VR) ilmuwan Flinders University di Adelaide, Australia, menghidupkan kembali kapal selam yang menjadi kuburan bagi 80 awaknya.
Versi video baru tersedia di YouTube dalam bahasa Inggris dan Jepang, karena minat historis terhadap bangkai kapal selam tersebut sangat kuat di Australia dan Jepang. Kedua rekaman dapat dilihat dengan headset VR atau sebagai "video imersif" pada perangkat layar datar, seperti monitor komputer dan smartphone.
"Berdasarkan data, dan rencana kapal serta foto-foto bersejarah, kami telah menciptakan pengalaman menyelam virtual membawa pemirsa melalui proses pengumpulan data. Kemudian membawa Anda ke kedalaman, untuk mengalami bangkai kapal secara langsung," kata arkeolog maritim John McCarthy dari Flinders University di Adelaide, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (25/1/2022).
(Baca juga; Rusia Luncurkan Kapal Selam Nuklir Siluman, Teknologi Baru Senjatanya Bikin Ngeri )
McCarthy menambahkan, dengan teknologi VR baru ini, menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk melihat seperti apa kondisi bangkai kapal selam itu sekarang. Sebab, selama ini aktivitas penyelaman untuk mengunjungi bangkai kapal dikontrol secara ketat.
Tenggelam dalam Pertempuran Sengit
Kapal Selam I-124 dibangun pada akhir 1920-an untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kapal selam ini adalah salah satu kapal selam kelas baru berdasarkan U-boat Tipe UB III Jerman yang telah diberikan ke Jepang sebagai bagian dari reparasi setelah Perang Dunia I.
Selama Perang Dunia II, kapal selam I-124 aktif di lepas pantai Darwin, meletakkan ranjau dan menyerang kapal musuh. Tetapi pemecah kode Sekutu menangkap sinyal radionya saat kembali ke Jepang, sehingga membuat kapal perang Australia melacaknya pada 20 Januari 1942.
(Baca juga; Media Polandia Tuding Kapal Selam Rusia Berusaha Curi Sonar Fregat Inggris )
Pertempuran sengit pun terjadi dan nyaris menenggalamkan kapal penyapu ranjau Australia, HMAS Deloraine, dengan torpedo. Tapi Kapal Selam I-124 rusak parah oleh serangan bom bawah air dari kapal perang dan pesawat tempur Australia. Kapal selam itu kemudian tenggelam ke dasar laut bersama 80 awak di dalamnya.
Bakai Kapal Selam Dilindungi
Bangkai kapal Selam I-124 diamankan oleh Angkatan Laut Australia dan situs tersebut dilindungi sebagai kuburan perang di bawah hukum Australia. Ini adalah bangkai kapal pertama yang dilindungi. Para arkeolog maritim telah memantau bangkai kapal tersebut.
Mereka melakukan VR baru didasarkan pada survei sonar jarak jauh yang dilakukan di lokasi tersebut pada Oktober 2021. "Survei arkeologi menunjukkan bahwa bangkai kapal itu dalam kondisi baik, tetapi dengan beberapa tanda degradasi pada lambung luar yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut," kata McCarthy.
Versi video baru tersedia di YouTube dalam bahasa Inggris dan Jepang, karena minat historis terhadap bangkai kapal selam tersebut sangat kuat di Australia dan Jepang. Kedua rekaman dapat dilihat dengan headset VR atau sebagai "video imersif" pada perangkat layar datar, seperti monitor komputer dan smartphone.
"Berdasarkan data, dan rencana kapal serta foto-foto bersejarah, kami telah menciptakan pengalaman menyelam virtual membawa pemirsa melalui proses pengumpulan data. Kemudian membawa Anda ke kedalaman, untuk mengalami bangkai kapal secara langsung," kata arkeolog maritim John McCarthy dari Flinders University di Adelaide, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (25/1/2022).
(Baca juga; Rusia Luncurkan Kapal Selam Nuklir Siluman, Teknologi Baru Senjatanya Bikin Ngeri )
McCarthy menambahkan, dengan teknologi VR baru ini, menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk melihat seperti apa kondisi bangkai kapal selam itu sekarang. Sebab, selama ini aktivitas penyelaman untuk mengunjungi bangkai kapal dikontrol secara ketat.
Tenggelam dalam Pertempuran Sengit
Kapal Selam I-124 dibangun pada akhir 1920-an untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kapal selam ini adalah salah satu kapal selam kelas baru berdasarkan U-boat Tipe UB III Jerman yang telah diberikan ke Jepang sebagai bagian dari reparasi setelah Perang Dunia I.
Selama Perang Dunia II, kapal selam I-124 aktif di lepas pantai Darwin, meletakkan ranjau dan menyerang kapal musuh. Tetapi pemecah kode Sekutu menangkap sinyal radionya saat kembali ke Jepang, sehingga membuat kapal perang Australia melacaknya pada 20 Januari 1942.
(Baca juga; Media Polandia Tuding Kapal Selam Rusia Berusaha Curi Sonar Fregat Inggris )
Pertempuran sengit pun terjadi dan nyaris menenggalamkan kapal penyapu ranjau Australia, HMAS Deloraine, dengan torpedo. Tapi Kapal Selam I-124 rusak parah oleh serangan bom bawah air dari kapal perang dan pesawat tempur Australia. Kapal selam itu kemudian tenggelam ke dasar laut bersama 80 awak di dalamnya.
Bakai Kapal Selam Dilindungi
Bangkai kapal Selam I-124 diamankan oleh Angkatan Laut Australia dan situs tersebut dilindungi sebagai kuburan perang di bawah hukum Australia. Ini adalah bangkai kapal pertama yang dilindungi. Para arkeolog maritim telah memantau bangkai kapal tersebut.
Mereka melakukan VR baru didasarkan pada survei sonar jarak jauh yang dilakukan di lokasi tersebut pada Oktober 2021. "Survei arkeologi menunjukkan bahwa bangkai kapal itu dalam kondisi baik, tetapi dengan beberapa tanda degradasi pada lambung luar yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut," kata McCarthy.
(wib)