Dikenal Sebagai Gurun Pasir Terpanas dan Terbesar, Ini Satwa yang Hidup di Sahara
loading...
A
A
A
GURUN Sahara dikenal sebagai salah satu lingkungan paling keras di Bumi dengan hamparan ladang dan bukit pasir yang luas. Meksipun Gurun Sahara merupakan gurun pasir terluas dan terpanas di muka Bumi, terdapat sejumlah satwa yang hidup di dalamnya.
Gurun Sahara luasnya, menurut Encyclopedia Britannica, sekitar 9,4 juta kilometer persegi. Kira-kira seukuran Amerika Serikat (termasuk Alaska dan Hawaii) dan mencakup hampir sepertiga dari benua Afrika.
Gurun Sahara berbatasan dengan Samudra Atlantik di barat, Laut Merah di timur, Laut Mediterania di utara, dan sabana Sahel di selatan. Gurun besar ini membentang di 10 negara, yaitu (Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sudan, dan Tunisia. Termasuk wilayah Sahara Barat, bekas koloni Spanyol yang dianeksasi oleh Maroko pada tahun 1975.
Selama 2.000 tahun terakhir ini, iklim Sahara cukup stabil dan kering. Curah hujan di Gurun Sahara sekitar dari nol hingga 7,6 sentimeter per tahun (jurnal American Meteorological Society 2014). Kadang-kadang, salju turun di ketinggian yang lebih tinggi.
Sepanjang tahun, Menurut Museum Paleontologi Berkeley Universitas California (UCMP) suhu di gurun kering dan gersang seperti Sahara rata-rata sekitar 20 hingga 25 derajat Celcius. Suhu akan melonjak setinggi 49 derajat Celcius pada siang hari di musim panas dan turun minus 18 derajat celcius di malam hari selama musim dingin.
Meskipun sumber air sulit ditemukan, Gurun Sahara memiliki dua sungai permanen, yaitu Sungai Nil dan Niger. Setidaknya ada 20 danau musiman dan akuifer besar, yang merupakan sumber utama air untuk lebih dari 90 oasis utama di seluruh wilayah Gurun Sahara.
Terlepas dari kondisi Sahara yang keras dan gersang, banyak spesies tumbuhan dan hewan yang hidup. Menurut World Wildlife Fund ada sekitar 500 spesies tumbuhan, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung, 100 spesies reptil serta banyak spesies laba-laba, kalajengking dan artropoda kecil lainnya hidup di Sahara.
Unta adalah salah satu hewan paling ikonik di Sahara, meskipun nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara. Nenek moyang unta modern pertama kali muncul sekitar 45 juta tahun yang lalu, dan mamalia besar akhirnya berhasil mencapai benua Afrika dengan melakukan perjalanan melintasi tanah genting Bering antara 3 juta dan 5 juta tahun yang lalu.
Gurun Sahara luasnya, menurut Encyclopedia Britannica, sekitar 9,4 juta kilometer persegi. Kira-kira seukuran Amerika Serikat (termasuk Alaska dan Hawaii) dan mencakup hampir sepertiga dari benua Afrika.
Gurun Sahara berbatasan dengan Samudra Atlantik di barat, Laut Merah di timur, Laut Mediterania di utara, dan sabana Sahel di selatan. Gurun besar ini membentang di 10 negara, yaitu (Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sudan, dan Tunisia. Termasuk wilayah Sahara Barat, bekas koloni Spanyol yang dianeksasi oleh Maroko pada tahun 1975.
Selama 2.000 tahun terakhir ini, iklim Sahara cukup stabil dan kering. Curah hujan di Gurun Sahara sekitar dari nol hingga 7,6 sentimeter per tahun (jurnal American Meteorological Society 2014). Kadang-kadang, salju turun di ketinggian yang lebih tinggi.
Sepanjang tahun, Menurut Museum Paleontologi Berkeley Universitas California (UCMP) suhu di gurun kering dan gersang seperti Sahara rata-rata sekitar 20 hingga 25 derajat Celcius. Suhu akan melonjak setinggi 49 derajat Celcius pada siang hari di musim panas dan turun minus 18 derajat celcius di malam hari selama musim dingin.
Meskipun sumber air sulit ditemukan, Gurun Sahara memiliki dua sungai permanen, yaitu Sungai Nil dan Niger. Setidaknya ada 20 danau musiman dan akuifer besar, yang merupakan sumber utama air untuk lebih dari 90 oasis utama di seluruh wilayah Gurun Sahara.
Terlepas dari kondisi Sahara yang keras dan gersang, banyak spesies tumbuhan dan hewan yang hidup. Menurut World Wildlife Fund ada sekitar 500 spesies tumbuhan, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung, 100 spesies reptil serta banyak spesies laba-laba, kalajengking dan artropoda kecil lainnya hidup di Sahara.
Unta adalah salah satu hewan paling ikonik di Sahara, meskipun nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara. Nenek moyang unta modern pertama kali muncul sekitar 45 juta tahun yang lalu, dan mamalia besar akhirnya berhasil mencapai benua Afrika dengan melakukan perjalanan melintasi tanah genting Bering antara 3 juta dan 5 juta tahun yang lalu.