3 Negara di Dunia ini Tercatat Pernah Memiliki Laboratorium Senjata Biologis

Kamis, 10 Maret 2022 - 22:28 WIB
loading...
3 Negara di Dunia ini Tercatat Pernah Memiliki Laboratorium Senjata Biologis
Senjata biologis sangat dilarang digunakan sesuai dengan kesepakatan internasional. Foto: ist
A A A
UKRAINA - Senjata biologis merupakan senjata yang sangat mematikan. Karena berbentuk mikroorganisme seperti bakteri, jamur, racun, atau virus lain yang diproduksi dan dilepaskan dengan sengaja untuk memberikan penyakit atau membunuh makhluk hidup, termasuk juga manusia.

Senjata biologis merupakan bagian dari kelas senjata pemusnah massal seperti senjata kimia, nuklir, dan radiologis. Penggunaan senjata biologis sangatlah berbahaya karena akan membuat sebuah dampak yang mengerikan pada dunia.

Walau memiliki tingkat risiko tinggi dan berbahaya, namun beberapa negara tercatat sudah memiliki penelitian tentang senjata biologis ini.



Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa negara yang memiliki laboratorium senjata biologis:

1. Amerika Serikat
Negara pertama yang memiliki laboratorium senjata biologis adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat memulai penelitian senjata biologis pada 1943 atas perintah Presiden AS kala itu Franklin Roosevelt.

Amerika Serikat memiliki laboratorium penelitian senjata biologis bernama US Army Biological Warfare Laboratories. Laboratorium ini beroperasi di Fort Detrick, Maryland, Amerika Serikat mulai 1943 dibawah kendali Komando Penelitian dan Pengembangan Korps Kimia Angkatan Darat AS.

Penelitian Korps Kimia Angkatan Darat AS ini mengembangkan biocontainment, dekontaminasi, dan sterilisasi gas, serta produksi agen pemurnian program perang biologis AS. Namun, sayangnya pada 1969 penelitian ini dihentikan dan laboratorium tersebut ditutup.

Yang terbaru, Amerika Serikat diberitakan memiliki laboratorium senjata biologis di Ukraina. Dalam hal ini, AS bekerja sama dengan Ukraina untuk mencegah pasukan Rusia menyerbu dan mengambil alih bahan penelitian biologis yang berada di laboratorium tersebut.

2. Uni Soviet
Sebelum keruntuhannya, Uni Soviet pernah mengembangkan program senjata biologis pada 1920-an hingga 1992. Tetapi, ada kemungkinan dilanjutkan oleh Rusia setelah itu. Pada 1960, banyak fasilitas laboratorium senjata biologis di seluruh wilayah Uni Soviet.
Sepanjang sejarahnya, Uni Soviet diketahui telah menimbun sebelas bio agent dan mengejar penelitian senjata biologis lain.

Uni Soviet memiliki agen bernama The All Union Science Production Association Biopreparat yang dibentuk pada April 1974.

Biopreparat ini menjadi pelopor program biologis dengan memiliki banyak fasilitas seperti 3 pabrik percontohan dan 5 pabrik produksi penggunaan ganda.

Biopreparat mengejar program R&D yang secara genetik merekayasa strain mikroba agar tahan terhadap berbagai antibiotik.

3. Inggris
Selama perang dunia kedua, para ilmuwan Inggris mempelajari penggunaan senjata biologis. Pengembangan senjata biologis Inggris berlanjut pada 1950 dengan tes wabah, brucellosis, tularemia, dan virus vaccinia.

Secara singkat, lima uji coba senjata biologis Inggris berlangsung di laut menggunakan awan aerosol dan hewan sebagai objek eksperimennya.

Yang pertama, operasi Harness di Antigua pada 1948 hingga 1949, kemudian operasi Cauldron dari Stornoway pada 1952, operasi Hesperus di Stornoway pada 1953, operasi Ozon di Nassau pada 1954, dan operasi Negasi di Nassau pada 1954-1955.

Namun, pada 1956 program tersebut dibatalkan ketika Inggris mulai meninggalkan penggunaan senjata biologis dan kimia.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2189 seconds (0.1#10.140)