Ini Jumlah Korban Bom Nuklir di Dunia yang Pernah Dicatat Sejarah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perang Rusia Ukraina dikhawatirkan sejumlah orang akan melibatkan sejumlah negara NATO yang dimotori Amerika Serikat. Jika kekhawatiran ini menjadi kenyataan, bukan tak mungkin akan terjadi Perang Dunia Ketiga yang dapat memicu perang nuklir .
Perang nuklir adalah perang yang paling mengerikan dan bisa membuat bumi dalam fase musim dingin nuklir. Ini terjadi karena debu radioaktif yang terlontar ke atmosfer bisa menutupi sinar matahari dalam jangka panjang.
Sejauh ini, bom nuklir yang pernah digunakan dalam perang baru dilakukan Amerika Serikat terhadap Jepang, yakni di Kota Hiroshima dan Nagasaki. Namun dampak kengeriannya tetap terasa hingga kini.
Mengutip halaman Wikipedia, bom atom atau nuklir yang digunakan Amerika Serikat dirintis mulai Juli 1945 dengan nama Proyek Manhattan. Amerika Serikat membuat senjata nuklir berdasarkan dua rancangan.
Dengan persetujuan dari Britania Raya atau Inggris yang tertuang dalam Perjanjian Quebec, dua operasi pengeboman yang menewaskan sekitar 129.000 jiwa itu tercatat merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.
Sebelum menjatuhkan bom atom , AS sudah mengultimatum dan membombardir sejumlah kota di Jepang dengan rudal. AS menuntut Jepang menyerah tanpa syarat, namun terus ditolak Tokyo.
Tepat pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertamanya yang mereka beri nama Little Boy di Kota Hiroshima yang menewaskan puluhan ribu orang seketika.
Kemudian AS mengultimatum Jepang untuk menyerah tapi masih diabaikan. Tiga hari kemudian atau tepatnya 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom Fat Man di Nagasaki yang juga menewaskan puluhan ribu orang seketika.
Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, sebanyak 90.000–146.000 orang di Hiroshima tewas dan sebanyak 39.000–80.000 tewas di Nagasaki. Kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari pertama pengeboman.
Bulan-bulan berikutnya di Hiroshima dan Nagasaki berubah seperti neraka karena banyak yang menyusul tewas karena efek luka bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi. Di Hiroshima dan Nagasaki, sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil.
Korban tewas berikutnya akibat nuklir disebabkan dari bocornya reaktor nulir Chernobyl di Kota Pripyat, Ukraina yang diawali dari ledakan pada 26 April 1986. Dalam peristiwa itu, 50 pekerja di reaktor nuklir tersebut tewas.
Namun jumlah korban tewas terus bertambah, diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. Korban tewas ini karena dampak radioaktif yang terlepas ke udara.
Uni Soviet berupaya menutup-nutupi bencana ini namun akhirnya terungkap pada 28 April 1986 oleh stasiun pemantau Swedia yang melaporkan tingginya tingkat radioaktif di wilayah tersebut. Sejumlah negara meminta penjelasan, setelah didesak akhirnya Uni Soviet mengakui kecelakaan di Chernobyl.
Dampak radiasi terus terasa selama bertahun-tahun. Berdasarkan hasil penelusuran PBB pada 2005, diketahui korban meninggal bertambah lagi sekitar 4.000-an orang yang disebabkan terpapar radiasi nuklir.
Sebelum bubar, Uni Soviet menutup reaktor nuklir Chernobyl dan membuat zona eksklusif berbentuk lingkaran dengan radius sekitar 30 kilometer yang meliputi wilayah seluas 2.634 kilometer persegi dan kemudian diperluas menjadi 4.143 kilometer persegi.
Bertahun-tahun reaktor Chernobyl ditutup dan diawasi oleh badan atom internasional hingga negara Ukraina diserang Rusia. Kini reaktor Chernobyl sudah dikuasai tentara Rusia.
Perang nuklir adalah perang yang paling mengerikan dan bisa membuat bumi dalam fase musim dingin nuklir. Ini terjadi karena debu radioaktif yang terlontar ke atmosfer bisa menutupi sinar matahari dalam jangka panjang.
Sejauh ini, bom nuklir yang pernah digunakan dalam perang baru dilakukan Amerika Serikat terhadap Jepang, yakni di Kota Hiroshima dan Nagasaki. Namun dampak kengeriannya tetap terasa hingga kini.
Mengutip halaman Wikipedia, bom atom atau nuklir yang digunakan Amerika Serikat dirintis mulai Juli 1945 dengan nama Proyek Manhattan. Amerika Serikat membuat senjata nuklir berdasarkan dua rancangan.
Dengan persetujuan dari Britania Raya atau Inggris yang tertuang dalam Perjanjian Quebec, dua operasi pengeboman yang menewaskan sekitar 129.000 jiwa itu tercatat merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.
Sebelum menjatuhkan bom atom , AS sudah mengultimatum dan membombardir sejumlah kota di Jepang dengan rudal. AS menuntut Jepang menyerah tanpa syarat, namun terus ditolak Tokyo.
Tepat pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertamanya yang mereka beri nama Little Boy di Kota Hiroshima yang menewaskan puluhan ribu orang seketika.
Kemudian AS mengultimatum Jepang untuk menyerah tapi masih diabaikan. Tiga hari kemudian atau tepatnya 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom Fat Man di Nagasaki yang juga menewaskan puluhan ribu orang seketika.
Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, sebanyak 90.000–146.000 orang di Hiroshima tewas dan sebanyak 39.000–80.000 tewas di Nagasaki. Kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari pertama pengeboman.
Bulan-bulan berikutnya di Hiroshima dan Nagasaki berubah seperti neraka karena banyak yang menyusul tewas karena efek luka bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi. Di Hiroshima dan Nagasaki, sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil.
Korban tewas berikutnya akibat nuklir disebabkan dari bocornya reaktor nulir Chernobyl di Kota Pripyat, Ukraina yang diawali dari ledakan pada 26 April 1986. Dalam peristiwa itu, 50 pekerja di reaktor nuklir tersebut tewas.
Namun jumlah korban tewas terus bertambah, diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. Korban tewas ini karena dampak radioaktif yang terlepas ke udara.
Uni Soviet berupaya menutup-nutupi bencana ini namun akhirnya terungkap pada 28 April 1986 oleh stasiun pemantau Swedia yang melaporkan tingginya tingkat radioaktif di wilayah tersebut. Sejumlah negara meminta penjelasan, setelah didesak akhirnya Uni Soviet mengakui kecelakaan di Chernobyl.
Dampak radiasi terus terasa selama bertahun-tahun. Berdasarkan hasil penelusuran PBB pada 2005, diketahui korban meninggal bertambah lagi sekitar 4.000-an orang yang disebabkan terpapar radiasi nuklir.
Sebelum bubar, Uni Soviet menutup reaktor nuklir Chernobyl dan membuat zona eksklusif berbentuk lingkaran dengan radius sekitar 30 kilometer yang meliputi wilayah seluas 2.634 kilometer persegi dan kemudian diperluas menjadi 4.143 kilometer persegi.
Bertahun-tahun reaktor Chernobyl ditutup dan diawasi oleh badan atom internasional hingga negara Ukraina diserang Rusia. Kini reaktor Chernobyl sudah dikuasai tentara Rusia.
(ysw)