Sejarah Pedang dan Perkembangannya

Senin, 28 Maret 2022 - 21:24 WIB
loading...
A A A
Pada abad ke-16, pedang berevolusi menjadi rapier. Rapier adalah senjata pedang dengan bilah yang lebih tipis dan panjang hingga mencapai 6 kaki. Hadirnya rapier inilah yang mengawali permainan duel pedang. Tadinya orang Jerman menyelenggelarakan duel pedang sebagai pertarungan sampai mati dengan pedang yang tajam dan berat. Lalu ketika masuk ke Prancis, permainan duel pedang itu “diperhalus” dengan menggunakan pedang yang lebih ringan, mengurangi risiko luka atau cidera. Permainan duel pedang sekarang lebih dikenal sebagai olahraga anggar.

Pamor pedang menurun semenjak hadirnya senjata api, namun eksistensinya masih bertahan untuk waktu yang sangat lama. Saat ini, pedang dibuat sebagian besar sebagai seremonial. Negara yang masih menggunakan pedang adalah Jepang.

• Khopesh

Khopesh muncul pada masa Zaman Perunggu. Ini adalah senjata mesir kuno berbentuk pisau bengkok seperti sabit, berbahan perunggu. Pedang ini tersebar di wilayah Timur Tengah, terutama Mesir. Selama periode Kerajaan Baru, khopesh dijadikan senjata militer umum untuk pertarungan jarak dekat. Meskipun tidak lagi digunakan, khopesh adalah simbolik milik Mesir Kuno. Konon anak laki-laki Firaun Tutankhamun dikuburkan dengan dua pedang sabit berukuran berbeda.

• Arslantepe

Sebuah pedang peninggalan Turki Kuno ditemukan pada tahun 2017 di pulau kecil sekitar Venesia, Italia. Diketahui pedang tersebut merupakan pedang paling tua di dunia, berusia sekitar 3.000 SM bahkan lebih dari itu.

Menurut Vittoria Dall’Armellina, arkeolog Ca’ Foscari University of Venice yang menemukan pedang Arslantepe tersebut, senjata yang dibuat dari tembaga arsenik dan dipadu tembaga ini pertama kali ditemukan di Kavak, Turki dan dimiliki oleh penguasa setempat.

• Pedang Ulfberht

Pedang milik bangsa Viking ini digunakan pada abad ke-8. Mereka meneror Eropa di permukiman pesisir dan kota-kota. Mereka mengacungkan pedang ulfberht yang dibuat dari baja wadah karbon tinggi dan terkenal karena kekuatan, fleksibiltas, dan ketajamannya yang luar biasa.

Nama pedang tersebut diambil dari nama penemunya sendiri, Ulfberht. Diketahui, sudah ada 170 pedang ulfberhts dari tahun 800 hingga 1000 Masehi yang ditemukan oleh para arkeolog.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1915 seconds (0.1#10.140)