Lamun, Cadangan Gula di Laut yang Setara 32 Miliar Kaleng Coca Cola

Selasa, 10 Mei 2022 - 18:05 WIB
loading...
Lamun, Cadangan Gula di Laut yang Setara 32 Miliar Kaleng Coca Cola
Banyak daerah pesisir di seluruh dunia adalah rumah bagi padang rumput hijau subur yang disebut lamun. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Lamun atau seagrass adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang bisa tumbuh dengan baik dalam lingkungan laut dangkal.

Sebagai satu-satunya tanaman berbunga yang tumbuh di lingkungan laut, padang rumput ini ajaib: satu kilometer persegi lamun menyimpan karbon hampir dua kali lebih banyak daripada hutan di daratan, dan melakukannya 35 kali lebih cepat.

Hal ini menjadikan lamun sebagai salah satu penyerap karbon dioksida global paling efisien di Bumi. Dan ini bukan satu-satunya hal yang luar biasa tentang lamun.

Lamun, Cadangan Gula di Laut yang Setara 32 Miliar Kaleng Coca Cola

Menurut studi terbaru, ekosistem lamun yang terendam di bawah ombak menyimpan cadangan gula sangat besar yang belum pernah diketahui sebelumnya. Yakni setara dengan 32 miliar kaleng minuman manis Coca-Cola.

”Tentu, ini berdampak besar untuk mengurangi perubahan iklim dan penyimpanan karbon,” tulis jurnal Nature Ecology & Evolution yang ditulis ilmuwan dari Institut Max Planck untuk Mikrobiologi Kelautan di Bremen, Jerman.

Hasil penelitian mereka menyebut bahwa lamun melepaskan sejumlah besar gula ke dalam tanah, yang juga dikenal sebagai rizosfer. Di bawah lamun, konsentrasi gula setidaknya 80 kali lebih tinggi daripada yang diukur sebelumnya di lingkungan laut.

“Kami memperkirakan bahwa di seluruh dunia terdapat antara 0,6 dan 1,3 juta ton gula, terutama dalam bentuk sukrosa, di rizosfer lamun,” jelas Manuel Liebeke, kepala Interaksi Metabolik Kelompok Riset di Max Planck Institut Mikrobiologi Kelautan, dalam siaran persnya. “Itu kira-kira sebanding dengan jumlah gula dalam 32 miliar kaleng Coca Cola!”.

Lamun, Cadangan Gula di Laut yang Setara 32 Miliar Kaleng Coca Cola

Hal ini terjadi karena lamun menghasilkan gula selama fotosintesis. Sebagian besar gula yang dihasilkan oleh tanaman ini digunakan untuk metabolisme dan pertumbuhannya di bawah kondisi cahaya normal.

Namun, dalam kondisi cahaya tinggi, seperti pada tengah hari atau selama musim panas, tanaman menghasilkan lebih banyak gula daripada yang dapat mereka simpan atau gunakan, dan kelebihan sukrosa kemudian dilepaskan ke rizosfer.

Studi ini menyoroti pentingnya padang lamun. Yakni sebagai pusat penyimpanan karbon yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim.



“Perhitungan kami menunjukkan bahwa jika sukrosa di rizosfer lamun didegradasi oleh mikroba, setidaknya 1,54 juta ton karbon dioksida akan dilepaskan ke atmosfer di seluruh dunia. Itu kira-kira setara jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan oleh 330.000 mobil dalam setahun,”.

Lamun dapat menyimpan karbon selama ribuan tahun, sementara hutan hujan menyimpannya selama beberapa dekade saja.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)