Fakta Air Laut di Selat Gibraltar yang Tidak Bercampur Seperti Tertulis di Surat Ar Rahman 19-20
loading...
A
A
A
EROPA - Fenomena unik air laut di Selat Gibraltar yang tidak bersatu karena perbedaan karakteristik Laut Tengah dan Samudra Atlantik, tertulis di Surat Ar Rahman 19-20 . Dari sudut sains, ada alasan mengapa kedua air laut itu tidak bercampur.
Di dalam Al-Quran, fenomena bertemunya dua lautan telah diterangkan dalam Surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang menyebutkan bahwa atas kuasa Allah, dua air laut bisa bertemu tanpa saling menyatu.
Adapun bunyi Surat Ar-Rahman ayat 19-20 adalah sebagai berikut: مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يلْتَقِيَانِ . بينهُمَا برْزَخٌ لَّا يبْغِيَانِ “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Penjelasan fenomena alam yang termaktub dalam Al-Quran juga bisa ditemukan dalam tafsir Kemenag. Dalam menafsirkan Surat Ar-Rahman ayt 19-21 penafsiran Kemenag bercorak tafsir bil ‘ilmi karena mengutip penelitian ilmiah disiplin keilmuan fisika, kimia, dan oceanografi.
Dalam tafsir Kemenag dijelaskan bahwa keterpisahan dua luatan yang berdampingan tersebut memiliki faktor yang kompleks seperti tekanan angin, rotasi bumi, topografi dasar laut, rapat massa, temperatur suhu udara, perbedaan iklim dan material lain yang berhubungan.
Fakta Tentang Selat Gibraltar
Selat Gibraltar terletak di antara Spanyol dan Maroko, menghubungkan Laut Tengah dengan Samudra Atlantik. Lebarnya 14,3 kilometer di titik terlebar antara Punta de Tarifa di Spanyol dan Tanjung Malabata di Maroko.
Kedalaman Selat Gibraltar bervariasi dari sekitar 300 hingga 900 meter (980 hingga 2.950 kaki) di beberapa lokasi. Selat Gibraltar mengalami arus kuat yang dapat mencapai kecepatan hingga 5 knot (9,3 km/jam). Arus ini memengaruhi navigasi kapal dan menjadi tantangan bagi perlintasan Selat.
Selat tersebut merupakan jalur pelayaran yang penting dan menjadi tempat lalu lintas maritim yang sibuk. Kapal-kapal dagang, kapal
pesiar, dan kapal militer sering melintasi selat ini untuk mencapai tujuan mereka.
Nah, menurut penelitian, ada beberapa faktor yang berkontribusi pada penyebab fenomena air laut yang tidak bercampur.
Kombinasi dari perbedaan salinitas, kepadatan air, aliran balik, dan gejala pasang surut menyebabkan percampuran air antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik di Selat Gibraltar, sehingga terjadi fenomena air laut yang bersatu diareatersebut.
Di dalam Al-Quran, fenomena bertemunya dua lautan telah diterangkan dalam Surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang menyebutkan bahwa atas kuasa Allah, dua air laut bisa bertemu tanpa saling menyatu.
Adapun bunyi Surat Ar-Rahman ayat 19-20 adalah sebagai berikut: مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يلْتَقِيَانِ . بينهُمَا برْزَخٌ لَّا يبْغِيَانِ “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Penjelasan fenomena alam yang termaktub dalam Al-Quran juga bisa ditemukan dalam tafsir Kemenag. Dalam menafsirkan Surat Ar-Rahman ayt 19-21 penafsiran Kemenag bercorak tafsir bil ‘ilmi karena mengutip penelitian ilmiah disiplin keilmuan fisika, kimia, dan oceanografi.
Dalam tafsir Kemenag dijelaskan bahwa keterpisahan dua luatan yang berdampingan tersebut memiliki faktor yang kompleks seperti tekanan angin, rotasi bumi, topografi dasar laut, rapat massa, temperatur suhu udara, perbedaan iklim dan material lain yang berhubungan.
Fakta Tentang Selat Gibraltar
Selat Gibraltar terletak di antara Spanyol dan Maroko, menghubungkan Laut Tengah dengan Samudra Atlantik. Lebarnya 14,3 kilometer di titik terlebar antara Punta de Tarifa di Spanyol dan Tanjung Malabata di Maroko.Kedalaman Selat Gibraltar bervariasi dari sekitar 300 hingga 900 meter (980 hingga 2.950 kaki) di beberapa lokasi. Selat Gibraltar mengalami arus kuat yang dapat mencapai kecepatan hingga 5 knot (9,3 km/jam). Arus ini memengaruhi navigasi kapal dan menjadi tantangan bagi perlintasan Selat.
Selat tersebut merupakan jalur pelayaran yang penting dan menjadi tempat lalu lintas maritim yang sibuk. Kapal-kapal dagang, kapal
pesiar, dan kapal militer sering melintasi selat ini untuk mencapai tujuan mereka.
Nah, menurut penelitian, ada beberapa faktor yang berkontribusi pada penyebab fenomena air laut yang tidak bercampur.
1. Salinitas
Salah satu faktor utama adalah perbedaan salinitas (kadar garam) antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Laut Tengah cenderung memiliki salinitas yang lebih tinggi daripada Samudra Atlantik. Karena garam memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada air tawar, air laut dengan salinitas yang lebih tinggi cenderung lebih padat.2. Kepadatan Air
Perbedaan salinitas menyebabkan perbedaan kepadatan air di Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Air yang lebih padat cenderung tenggelam dan bergerak ke bawah, sedangkan air yang kurang padat cenderung mengapung dan bergerak ke atas.3. Aliran Balik Gibraltar
Selat Gibraltar adalah area di mana perbedaan salinitas dan kepadatan air antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik menyebabkan aliran balik yang signifikan. Aliran balik ini terjadi karena air yang lebih padat dari Laut Tengah mengalir ke bawah menuju Samudra Atlantik, sementara air yang kurang padat dari Samudra Atlantik naik ke atas menuju Laut Tengah.4. Gejala Pasang Surut
Gejala pasang surut juga mempengaruhi pergerakan air di Selat Gibraltar. Selama pasang surut, air yang lebih segar dari Samudra Atlantik dapat masuk ke Selat Gibraltar, sedangkan selama surut, air yang lebih asin dari Laut Tengah dapat mengalir ke Samudra Atlantik.Kombinasi dari perbedaan salinitas, kepadatan air, aliran balik, dan gejala pasang surut menyebabkan percampuran air antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik di Selat Gibraltar, sehingga terjadi fenomena air laut yang bersatu diareatersebut.
(dan)