Penemuan Spesies Baru dari Bawah Es Alaska, Ikan Siput Ini Memiliki Badan Transparan
loading...
A
A
A
JUNEAU - Sekelompok ilmuwan yang sedang mempelajari laut dalam dekat Alaska menemukan spesies baru yang unik. Mereka menemukan seekor ikan siput yang seperti jeli atau agar-agar (Jell-O) dengan tubuh yang transparan serta cangkir hisap aneh di perutnya.
Hewan aneh itu adalah ikan siput berbintik (Crystallichthys cyclospilus), makhluk dasar laut yang hidup secara eksklusif di Pasifik Utara dan dapat bertahan hidup lebih dari 830 meter di bawah permukaan laut. Para peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menemukan ikan aneh yang licin ini saat sedang menjaring di lepas pantai Kepulauan Aleutian di Alaska sebagai bagian dari survei rutin ekosistem laut dalam di sana.
Pada 19 Juni 2022, ilmuwan NOAA dan anggota kru ekspedisi Sarah Friedman membagikan foto ikan siput yang bernoda di Twitter. “Tubuh ikan itu sangat kenyal dan terasa seperti memegang segumpal Jell-O,” kata Friedman kepada Live Science dikutip SINDOnews, Kamis (7/7/2022).
Tim ilmuwan sangat antusias untuk memamerkan spesimen aneh secara yang ditemukan online agar lebih banyak orang dapat melihat ikan itu. Meskipun ikan seperti itu jarang ditemukan, para peneliti menemukan empat atau lima spesimen ikan siput yang berbeda selama perjalanan.
“Mereka tinggal di lokasi yang relatif terpencil dan di kedalaman yang lebih dalam, sehingga rata-rata orang tidak akan pernah menemukan spesies ini. Ini dianggap sebagai adaptasi untuk mempertahankan daya apung netral dan berenang secara efisien sambil menghadapi tekanan yang menghancurkan dari laut dalam,” tambah Friedman.
Ikan siput arau Snailfish ini memiliki bintik di tubuhnya yang hampir seluruhnya tembus pandang, selain mata, perut, dan bintik hitam di kulitnya. Adaptasi ini membantu mereka untuk tetap tersembunyi dari predator.
“Banyak hewan yang hidup di kedalaman laut yang lebih dalam tembus cahaya," kata Friedman. Ini memungkinkan mereka untuk berbaur dengan lingkungan yang gelap di habitat dengan ketersediaan cahaya terbatas dan sedikit struktur untuk bersembunyi di baliknya.
Seperti beberapa spesies ikan siput lainnya, ikan siput bernoda telah memodifikasi sirip di perutnya yang membentuk cangkir hisap. “Ini memungkinkan mereka untuk dengan mudah menempel pada batu dan karang di dasar laut dan menghemat energi selama berenang, terutama di arus yang kuat,” ujar Friedman.
Hewan aneh itu adalah ikan siput berbintik (Crystallichthys cyclospilus), makhluk dasar laut yang hidup secara eksklusif di Pasifik Utara dan dapat bertahan hidup lebih dari 830 meter di bawah permukaan laut. Para peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menemukan ikan aneh yang licin ini saat sedang menjaring di lepas pantai Kepulauan Aleutian di Alaska sebagai bagian dari survei rutin ekosistem laut dalam di sana.
Pada 19 Juni 2022, ilmuwan NOAA dan anggota kru ekspedisi Sarah Friedman membagikan foto ikan siput yang bernoda di Twitter. “Tubuh ikan itu sangat kenyal dan terasa seperti memegang segumpal Jell-O,” kata Friedman kepada Live Science dikutip SINDOnews, Kamis (7/7/2022).
Tim ilmuwan sangat antusias untuk memamerkan spesimen aneh secara yang ditemukan online agar lebih banyak orang dapat melihat ikan itu. Meskipun ikan seperti itu jarang ditemukan, para peneliti menemukan empat atau lima spesimen ikan siput yang berbeda selama perjalanan.
“Mereka tinggal di lokasi yang relatif terpencil dan di kedalaman yang lebih dalam, sehingga rata-rata orang tidak akan pernah menemukan spesies ini. Ini dianggap sebagai adaptasi untuk mempertahankan daya apung netral dan berenang secara efisien sambil menghadapi tekanan yang menghancurkan dari laut dalam,” tambah Friedman.
Ikan siput arau Snailfish ini memiliki bintik di tubuhnya yang hampir seluruhnya tembus pandang, selain mata, perut, dan bintik hitam di kulitnya. Adaptasi ini membantu mereka untuk tetap tersembunyi dari predator.
“Banyak hewan yang hidup di kedalaman laut yang lebih dalam tembus cahaya," kata Friedman. Ini memungkinkan mereka untuk berbaur dengan lingkungan yang gelap di habitat dengan ketersediaan cahaya terbatas dan sedikit struktur untuk bersembunyi di baliknya.
Seperti beberapa spesies ikan siput lainnya, ikan siput bernoda telah memodifikasi sirip di perutnya yang membentuk cangkir hisap. “Ini memungkinkan mereka untuk dengan mudah menempel pada batu dan karang di dasar laut dan menghemat energi selama berenang, terutama di arus yang kuat,” ujar Friedman.