Perang Nuklir Bakal Akibatkan Kelaparan Dunia, Hanya Negara Ini yang Bertahan!

Senin, 29 Agustus 2022 - 07:25 WIB
loading...
Perang Nuklir Bakal Akibatkan Kelaparan Dunia, Hanya Negara Ini yang Bertahan!
Jika perang nuklir benar-benar terjadi, maka dunia akan dilanda kekacauan dan kelaparan. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Sejumlah negara kini telah mempersenjatai dirinya dengan bom nuklir . Jika negara-negara ini telah menabuh genderang perang, maka dunia akan dilanda kelaparan massal. Ilmuwan mengatakan, hanya ada sekelompok negara yang mampu bertahan dari efek dahsyat ini, negara mana saja?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ketika perang nuklir terjadi, dunia akan langsung mengalami musim dingin yang disertai hujan debu. Para peneliti menyebut ini akan membuat pertanian dunia juga terdampak.

Menggunakan Model Sistem Bumi Komunitas Pusat Penelitian Atmosfer Nasional, para peneliti memprediksi bagaimana pola cuaca dapat berubah dengan penambahan jelaga dan debu yang bergejolak oleh ledakan nuklir.

Hal tersebut pada akhirnya akan berpengaruh juga pada hasil panen dan stok pakan dari laut. Setidaknya 5 miliar orang di seluruh dunia akan kelaparan secara perlahan selama dua tahun.

Tapi, untuk negara-negara yang lebih dekat ke khatulistiwa, perang nuklir ini tidak terlalu berdampak signifikan. Mereka hanya mengalami dampak pengurangan rata-rata kalori hanya kurang dari 10 persen.

Misalnya saja Australia. Negara tersebut masih bisa mendapat setidaknya setengah dari kalori mereka dari gandum. Simulasi yang dilakukan oleh para peneliti menemukan bahwa tanaman ini hanya akan terdampak sedikit.

Demikian juga pasokan makanan Selandia Baru, mereka dapat menghadapi dampak yang lebih kecil daripada negara-negara yang bergantung pada tanaman seperti beras.

”Jika skenario ini benar-benar terjadi, Australia dan Selandia Baru mungkin akan didatangi oleh para pengungsi dari Asia dan negara-negara lain yang mengalami kerawanan pangan,” catat para ilmuwan.



Namun, gejolak sosial politik yang terjadi juga pasti akan berdampak ke perekonomian, dan bukan tidak mungkin negara tersebut juga akan menjadi kacau.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4086 seconds (0.1#10.140)