5 Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 3 Dipercaya Dihuni Hantu

Selasa, 27 September 2022 - 12:14 WIB
loading...
5 Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 3 Dipercaya Dihuni Hantu
Sejumlah pulau yang dinilai berbahaya tersebar di beberapa titik di seluruh dunia. Pulau tersebut dianggap berbahaya dengan berbagai alasan. Foto/Ist/GoogleMap
A A A
JAKARTA - Sejumlah pulau yang dinilai berbahaya tersebar di beberapa titik di seluruh dunia. Pulau tersebut dianggap berbahaya dengan berbagai alasan, seperti dihuni hewan buas sampai diyakini jadi berhantu.

Sekilas penampakan pulau-pulau ini terlihat tenang dan tidak berbahaya, namun di balik itu semua ada bahaya mengintai. Berikut 5 pulau berbahaya di dunia yang dirangkum SINDOnews dari laman A-Z Animals, Selasa (27/9/2022).

1. Pulau Ramree (Myanmar)
5 Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 3 Dipercaya Dihuni Hantu


Pulau Ramree di Myanmar adalah rumah bagi populasi buaya air asin terbesar, reptil terbesar di dunia. Serangan buaya paling mematikan dalam sejarah terjadi di Pulau Ramree menjelang akhir Perang Dunia II.

Ratusan tentara Jepang yang selamat dari pertempuran menemui ajal ketika berusaha berlindung di pulau yang dikelilingi rawa-rawa ini. Menurut Guinness Book of Records, ini adalah Bencana Terbesar yang diderita manusia akibat serangan hewan.



2. Pulau Reunion, (Samudera Hindia)
5 Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 3 Dipercaya Dihuni Hantu


Terletak di Samudera Hindia sebelah timur Madagaskar, flora di Pulau Reunion memiliki keragaman lingkungan alam yang besar. Pulau ini adalah rumah bagi banyak spesies burung dan keanekaragaman hayati laut yang kaya. Namun, pulau ini berbahaya karena satu alasan: hiu mematikan menghuni pantainya.

Pantai di pulau ini adalah rumah bagi berbagai spesies hiu, seperti hiu paus, hiu biru, hiu banteng, hiu macan, hiu karang, dan banyak lagi. Serangan hiu di Pulau Reunion telah menyebabkan tewasnya sembilan wisatawan antara tahun 2010 dan 2017. Oleh karena itu, berenang dan berselancar dilarang di sekitar pulau ini.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2741 seconds (0.1#10.140)