Kapal Selam Nuklir Rusia Bermuatan 6 Torpedo Poseidon Hilang

Senin, 03 Oktober 2022 - 16:43 WIB
loading...
Kapal Selam Nuklir Rusia Bermuatan 6 Torpedo Poseidon Hilang
Kapal selam nuklir Rusia yang membawa enam torpedo nuklir Poseidon menghilang dari radar NATO dan tak terdeteksi lagi di pangkalannya. Foto/Wikipedia/BulgarianMilitary
A A A
ROMA - Kapal selam nuklir Rusia yang membawa enam torpedo nuklir Poseidon menghilang dari radar NATO dan tak terdeteksi lagi di pangkalannya. Tidak ada informasi dan jejak tentang kapal selam itu hilang ke mana.

Kabar hilangnya kapal selam nuklir Rusia diklaim oleh akun Twitter @TpyxaNews, mengutip harian Italia La Repubblica. Media Italia itu menerima informasi dari sumber NATO. Dikutip SINDOnews dari Bulgarian Military, Senin (3/10/2022), kabar hilangnya kapal selam Rusia berarti tidak terlihat oleh pasukan Sekutu.

Namun, @TpyxaNews tidak menyebutkan apakah kapal selam itu adalah K-329 Belgorod yang menghilang dari sensor pasukan sekutu. Dugaan kapal selam K-329 Belgorod yang menghilang karena kapal selam jenis ini tidak memancarkan gelombang panas. Ini adalah masalah bagi pasukan sekutu, karena kapal selam dan sensor mereka disetel (didesain) untuk menangkap gelombang panas.



Dalam tweet berikut, @TpyxaNews menjelaskan bahwa kapal selam K-329 Belgorod Angkatan Laut Rusia dapat membawa hingga enam torpedo Poseidon, semuanya dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. “Torpedo ini dapat menyebabkan tsunami reaktif,” tulis akun Twitter @TpyxaNews.

Kapal Selam Belgorod
Seperti dilaporkan Bulgarian Military pada 8 Juli, Angkatan Laut Rusia mengakuisisi kapal selam terbesar yang dibangun dalam 40 tahun, yaitu Belgorod, kelas Oscar II. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh perusahaan pembuat kapal terbesar di Rusia, Sevmash.

Kapal selam Belgorod adalah kapal selam nuklir, dan konstruksinya dimulai hampir tiga tahun lalu, pada tahun 2019. Panjang kapal selam adalah 184 meter dan perpindahannya adalah 14.700/17.000 ton di permukaan dan 24.000/30.000 ton di bawah air.



Saat ini tidak ada informasi resmi tentang jangkauannya, tetapi menurut data sumber terbuka, kecepatan maksimumnya adalah 32 knot atau 59 km/jam saat muncul di permukaan. Tujuan utama kapal selam Belgorod adalah untuk membawa enam kendaraan bawah air tak berawak nuklir (UUV), torpedo nuklir Poseidon.

Selama pertempuran, Belgorod dapat mengintegrasikan kapal selam nuklir kecil yang dirancang untuk menyelam di laut dalam di bawah lunasnya. Belgorod juga mengesankan dengan keunggulan utama lainnya, integrasi kapal selam penyelamat kedua di punggung Belgorod, serta kemampuan untuk membawa muatan besar, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir independen.

Persenjataan kapal selam nuklir Belgorod adalah standar untuk kelas kapal selam ini, adalah torpedo, rudal jelajah, dan ranjau. Yang lebih mengesankan adalah kehadiran enam torpedo nuklir Poseidon.

Torpedo Nuklir Poseidon
Poseidon adalah torpedo otonom bertenaga nuklir antarbenua. Poseidon adalah torpedo terbesar saat ini di dunia yang pernah dikembangkan oleh negara mana pun. Torpedo memiliki panjang 24 meter dan diameter 2 meter.
Kapal Selam Nuklir Rusia Bermuatan 6 Torpedo Poseidon Hilang


Kecepatannya di bawah air luar biasa, 70 knot. Bagi orang yang tidak mengerti kecepatan laut, 70 knot sama dengan 130 km/jam. Torpedo bisa berenang di kedalaman 1 km. Propulsinya adalah nuklir, dan hulu ledak yang dapat dibawanya adalah 2 megaton.

Kapal selam nuklir Belgorod menjadi senjata Rusia yang berbahaya justru karena kehadiran torpedo nuklir Poseidonnya. HI Sutton menulis di blog hisutton.com bahwa Poseidon dimaksudkan untuk serangan kedua, sebagai bagian dari penangkal nuklir Federasi Rusia, dan targetnya adalah kota-kota pesisir seperti New York dan Los Angeles.

“Dalam skenario ini, kurangnya ketergantungan pada satelit dan fakta bahwa itu benar-benar lewat di bawah pertahanan rudal membuatnya menjadi kematian yang lambat namun tak terhindarkan. Secara kritis, ini adalah diversifikasi penangkal nuklir Rusia, bukan pengganti rudal yang diluncurkan dari kapal selam,” tulis Sutton.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1987 seconds (0.1#10.140)