Dahsyat, Kerumunan Lebah Mampu Ubah Cuaca dengan Getaran Sayapnya

Selasa, 25 Oktober 2022 - 16:45 WIB
loading...
Dahsyat, Kerumunan Lebah Mampu Ubah Cuaca dengan Getaran Sayapnya
Lebah yang berkerumun menghasilkan begitu banyak listrik sehingga dapat mempengaruhi cuaca lokal. Kumpulan Lebah dapat menggemparkan udara sebanyak 1.000 volt per meter, atau lebih dari badai petir. Foto/TheGardenMagazine
A A A
LONDON - Lebah yang berkerumun menghasilkan begitu banyak listrik sehingga dapat mempengaruhi cuaca lokal. Dari penelitian terbaru kumpulan Lebah dapat menggemparkan udara sebanyak 1.000 volt per meter, atau lebih dari badai petir.

Fakta ini diperoleh para peneliti dengan mengukur medan listrik di sekitar sarang lebah madu (apis mellifera). Diketahui bahwa lebah dapat menghasilkan listrik atmosfer setara kekuatan badai petir.

Ini dapat memainkan peran penting dalam mengarahkan debu untuk membentuk pola cuaca yang tidak dapat diprediksi. Dampaknya, bahkan mungkin perlu dimasukkan dalam model iklim masa depan.

Tubuh kecil serangga dapat mengambil muatan positif saat mereka mencari makan, baik dari gesekan molekul udara terhadap sayap mereka yang berderak cepat atau ketika mendarat di permukaan bermuatan listrik. Diketahui, lebah madu dapat mengepakkan sayap mereka lebih dari 230 kali per detik.



Tetapi efek dari muatan kecil ini sebelumnya diasumsikan dalam skala kecil. Sekarang, sebuah studi baru, yang diterbitkan di jurnal iScience pada 24 Oktober 2022, menunjukkan bahwa serangga dapat menghasilkan listrik dalam jumlah yang mengejutkan.

“Kami baru-baru ini menemukan bahwa biologi dan medan listrik statis terkait erat. Mulai dari mikroba di tanah dan interaksi penyerbuk tanaman hingga kawanan serangga dan sirkuit listrik global,” kata Ellard Hunting, ahli biologi di University of Bristol, kepada Live Science.

Listrik statis muncul ketika benjolan mikroskopis dan lubang pada dua permukaan bergesekan satu sama lain, menyebabkan gesekan. Hal ini menyebabkan elektron, yang bermuatan negatif, melompat dari satu permukaan ke permukaan lain.

Ini meninggalkan satu permukaan bermuatan positif, sementara permukaan lainnya menjadi bermuatan negatif. Transfer melintasi dua permukaan terionisasi membuat perbedaan tegangan, atau gradien potensial, di mana muatan dapat melompat.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1723 seconds (0.1#10.140)