Penjelasan Teori Relativitas dalam Al-Qur'an, Bukti Kebenaran Islam
loading...
A
A
A
Adapun pelebaran waktu gravitasi yang di dalam Al-Qur'an dijelaskan :
"Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu" (QS Al-Hajj : 47).
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs: As-Sajdah:5).
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya. Padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Naml:88).
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (QS: 23:122-114)
Kita diberitahu tentang luasnya Surga dan Neraka dalam Quran. Mengingat struktur tubuh kosmik serta ukuran Malaikat dan Tahta Allah yang dinyatakan dalam Al-Qur'an, dapat disimpulkan bahwa Surga dan Neraka adalah struktur yang sangat besar, seperti Gargantua Lubang Hitam besar di Antarbintang.
Menurut teori relativitas, pelebaran waktu terjadi di dekat struktur yang luas karena medan gravitasinya yang kuat. Oleh karena itu, melambatnya waktu di Surga dan Neraka relatif terhadap berlalunya waktu di Bumi dapat dilihat sebagai contoh Dilatasi Waktu Gravitasi.
Dari beberapa Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa Al-Qur'an telah menyebutkan relatifitas waktu jauh sebelum Einstein.
Hal ini menyimpulkan bahwa ilmuwan hebat seperti Einstein harus mengakui sebuah kebesaran kitab suci Al- Qur'an yang telah menjelaskan teori relativitas jauh sebelum disempurnakan oleh manusia.
"Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu" (QS Al-Hajj : 47).
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs: As-Sajdah:5).
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya. Padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Naml:88).
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (QS: 23:122-114)
Kita diberitahu tentang luasnya Surga dan Neraka dalam Quran. Mengingat struktur tubuh kosmik serta ukuran Malaikat dan Tahta Allah yang dinyatakan dalam Al-Qur'an, dapat disimpulkan bahwa Surga dan Neraka adalah struktur yang sangat besar, seperti Gargantua Lubang Hitam besar di Antarbintang.
Menurut teori relativitas, pelebaran waktu terjadi di dekat struktur yang luas karena medan gravitasinya yang kuat. Oleh karena itu, melambatnya waktu di Surga dan Neraka relatif terhadap berlalunya waktu di Bumi dapat dilihat sebagai contoh Dilatasi Waktu Gravitasi.
Dari beberapa Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa Al-Qur'an telah menyebutkan relatifitas waktu jauh sebelum Einstein.
Hal ini menyimpulkan bahwa ilmuwan hebat seperti Einstein harus mengakui sebuah kebesaran kitab suci Al- Qur'an yang telah menjelaskan teori relativitas jauh sebelum disempurnakan oleh manusia.
(bim)