Elon Musk Berencana Uji Coba Chip Otak Neuralink pada Manusia

Kamis, 01 Desember 2022 - 20:04 WIB
loading...
Elon Musk Berencana...
Elon Musk menargetkan penerapan chip otak nirkabel yang dikembangkan oleh perusahaannya Neuralink pada manusia. Foto/anews
A A A
SAN FRANSISCO - Elon Musk menargetkan penerapan chip otak nirkabel yang dikembangkan oleh perusahaannya Neuralink pada manusia. Neuralink merupakan antarmuka chip otak yang memungkinkan pasien cacat untuk bergerak dan berkomunikasi lagi.

Neuralink yang berbasis di Teluk San Francisco dan Austin, Texas, dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan tes pada hewan. Saat sedang berusaha mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) AS untuk memulai uji klinis pada manusia.

“Kami ingin sangat berhati-hati dan yakin bahwa itu akan berfungsi dengan baik sebelum menempatkan perangkat ke manusia,” kata Elon Musk dikutip SINDOnews dari laman nypost, Kamis (1/12/2022).



Berbicara di depan tamu undangan terpilih dalam presentasi di kantor pusat Neuralink yang berlangsung hampir tiga jam, Elon Musk menekankan kecepatan perusahaan mengembangkan perangkat ini.

Dua aplikasi manusia pertama yang ditargetkan oleh perangkat Neuralink akan memulihkan penglihatan dan memungkinkan pergerakan otot pada penyandang cacat. “Bahkan jika seseorang tidak pernah memiliki penglihatan, seperti mereka dilahirkan buta, kami yakin kami masih dapat memulihkan penglihatannya,” kata Elon Musk.

Acara tersebut awalnya direncanakan pada 31 Oktober tetapi Elon Musk menundanya hanya beberapa hari sebelumnya tanpa memberikan alasan. Presentasi publik terakhir Neuralink, lebih dari setahun yang lalu, melibatkan monyet dengan chip otak yang memainkan permainan komputer dengan berpikir sendirian.

“Kemajuan pada awalnya, terutama yang berlaku untuk manusia, mungkin akan tampak sangat lambat. Namun, kami melakukan semua hal untuk meningkatkannya secara parallel. Jadi, secara teori, kemajuan harus eksponensial,” tambah Elon Musk.



Elon Musk ingin mengembangkan sebuah chip yang memungkinkan otak untuk mengontrol perangkat elektronik yang kompleks. Pada akhirnya memungkinkan orang yang lumpuh untuk mendapatkan kembali fungsi motorik dan mengobati penyakit otak seperti Parkinson, demensia, dan Alzheimer.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1928 seconds (0.1#10.140)