Ahli Pastikan Lempeng Aktif Pemicu Gempa Besar Tersebar di Tanah Jawa

Minggu, 04 Desember 2022 - 15:35 WIB
loading...
Ahli Pastikan Lempeng Aktif Pemicu Gempa Besar Tersebar di Tanah Jawa
Wilayah Cianjur terletak di atas lempeng Sunda yang merupakan serangkaian dari lempeng kerak besar planet Australia. FOTO/ IST
A A A
GARUT - Belum sebulan Gempa Cianjur terjadi, Garut diguncang gempa bumi 6.4 SR Sabtu (3/12/2022).


Ahli geologi sangat memahami bahwa gempa bumi adalah fakta kehidupan di Pulau Jawa pasalnya banyak patahan lempeng aktif yang bisa memicu gempa yang lebih besar di Jawa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi dengan magnitudo 6,4 yang terjadi di Garut, Jawa Barat, diakibatkan aktivitas lempeng Indo-Australia.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam siaran pers resminya, Sabtu (3/12/2022).

Seperti dilansir dari Conversations, episentrum gempa tektonik Garut ini terletak pada koordinat 7,44° LS ; 107,51° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Mekarmukti, Garut pada kedalaman 109 kilometer. Gempa terjadi pada Sabtu (3/12/2022) pukul 16.49.41 WIB.

Selama dua dekade terakhir, para ahli geologi telah mengidentifikasi banyak retakan atau sambungan di kerak bumi di Jawa yang cenderung aktif, tetapi hanya segelintir yang telah dipelajari secara detail.

Patahan Lembang di pinggiran Bandung, kota terbesar keempat di Indonesia (dengan populasi 8,8 juta, yang lokasinya berlawanan dengan Cianjur 170.000), adalah salah satu dari sedikit bukti geologis dari aktivitas gempa prasejarah yang telah ditetapkan. Patahan ini diperkirakan mampu menghasilkan gempa berkekuatan 6,5–7,0 skala Richter setiap 170–670 tahun.

Selain Yogyakarta, patahan aktif lainnya diketahui mengancam kota Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Ini tidak menutup kemungkinan bahwa patahan lain juga mengancam daerah-daerah lain di luar ketiga kota tersebut.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2840 seconds (0.1#10.140)