Pesawat Ruang Angkasa Ini Dekati Matahari, Berjarak 8,5 Juta Km dengan Suhu 1.400 Derajat Celcius

Senin, 12 Desember 2022 - 23:36 WIB
loading...
Pesawat Ruang Angkasa Ini Dekati Matahari, Berjarak 8,5 Juta Km dengan Suhu 1.400 Derajat Celcius
Pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe melakukan penerbangan jarak dekat ke-14 dari matahari pada hari Minggu 11 Desember 2022. Foto/NASA
A A A
FLORIDA - Pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe melakukan penerbangan jarak dekat ke-14 dari matahari pada hari Minggu 11 Desember 2022. Pesawat ruang angkasa NASA ini melewati permukaan matahari, yang dikenal sebagai fotosfer, pada jarak sekitar 8,5 juta kilometer.

Dikutip dari laman Space.com, Senin (12/12/2022), misi pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe sebagai bagian dari pencarian berkelanjutan untuk membuka misteri matahari. Manuver ini menantang radiasi intens dan panas ekstrem untuk mengumpulkan data mengenai atmosfer luar matahari, korona.

Kemudian pengamatan yang tepat dari jarak terdekat ke matahari atau perihelion. Pesawat ruang angkasa Parker Solar probe melakukan perjalanan dengan kecepatan luar biasa sekitar 586.829 km/jam.



Hebatnya, kecepatan ini, 200 kali lebih cepat dari peluru yang ditembakkan oleh senapan, bukanlah rekor kecepatan pesawat itu. Pada 21 November 2021, Parker Solar Probe mencapai kecepatan yang sedikit lebih tinggi yaitu 586.000 km/jam, selama terbang lintas matahari ke-10.

Ini menjadi pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe sebagai yang tercepat, meskipun rekor itu akan dipecahkan kembali. Selama terbang lintas, Parker Solar Probe bergerak maju dekat matahari, akhirnya melewati matahari sedekat mungkin dari jarak 6.115.500 km.

Jarak ini 7 kali lebih dekat ke matahari daripada pesawat sebelumnya dan hampir 10 kali lebih dekat ke matahari daripada planet terdalam, Merkurius. Pesawat luar angkasa Parker Solar Probe menghadapi suhu setinggi 1.400 derajat Celcius.

Untuk menahan kondisi ekstrem ini, Parker Solar Probe dilengkapi dengan perisai komposit karbon setebal 11,43 cm yang menjaga muatan ilmiahnya pada suhu kamar. Salah satu tujuan utama Parker Solar Probe adalah mempelajari korona, lapisan terluar atmosfer matahari.



Kemudian, mengumpulkan data yang dapat membantu memecahkan salah satu misteri terlama tentang matahari. Mengapa atmosfernya lebih panas daripada permukaannya?

Teori fisika bintang menyatakan bahwa semakin dalam plasma bintang, tekanan meningkat dan bintang menjadi semakin panas. Namun, korona menentang teori ini.

Meskipun tipis dan menyebar, plasma di lapisan ini lebih panas daripada plasma di permukaan matahari, fotosfer yang terletak di bawah korona. Suhu di korona melonjak hingga 1,1 juta derajat Celcius dan lebih tinggi, meskipun faktanya berjarak 1.600 km di bawahnya.

Padahal Fotosfer 10 juta kali lebih padat dan mencapai suhu hanya 5.500 derajat Celcius. Parker Solar Probe dikirim ke matahari karena Korona sulit dipelajari dari Bumi.



Cahaya yang dipancarkannya tersapu oleh cahaya yang jauh lebih terang dari fotosfer. Artinya korona hanya terlihat saat gerhana matahari total, saat bulan menghalangi cahaya dari fotosfer.

Parker Solar Probe akan melakukan pendekatan terdekat berikutnya yang ke-15 ke matahari pada 17 Maret 2023. Jaraknya sekitar 8,5 juta km di atas permukaan matahari.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2005 seconds (0.1#10.140)