Reproduksi Unik Hiu Zebra, Betina Buahi Sel Telur Sendiri untuk Berkembang Biak

CHICAGO - Fenomena unik cara reproduksi hiu zebra (Stegostoma fasciatum) diungkap para ilmuwan Field Museum of Natural History di Chicago. Ternyata hiu zebra betina mampu melahirkan anak-anaknya dengan membuahi sel telurnya sendiri, tanpa proses perkawinan dengan pejantan.

Melahirkan anak dengan membuahi sel telur sendiri tanpa proses perkawinan dikenal dengan parthenogenesis atau sering dikenal dengan istilah virgin birth atau kelahiran perawan. Fenomena unik ini merupakan suatu bentuk reproduksi aseksual yang biasa dilakukan jika kesulitan menemukan pejantan.

Sejumlah spesies burung, reptil, amfibi, dan ikan menggunakan partenogenesis sebagai rencana cadangan untuk bereproduksi ketika pasangan sulit didapat. Tapi prosesnya bisa berisiko, hewan yang lahir melalui partenogenesis umumnya memiliki rentang hidup yang lebih pendek dan seringkali steril.



Ini yang menjadi alasan spesies vertebrata yang mampu bereproduksi secara aseksual jarang memilih untuk melakukannya kecuali benar-benar kehabisan pilihan. Pada hiu zebra kali ini, proses reproduksi aseksual terjadi ketika dalam Akuarium Shedd Chicago yang tersedia pejantan yang sehat.

“Ini kasus kedua yang kami ketahui, hiu dilahirkan melalui partenogenesis bahkan ketika ada pasangan sehat yang tersedia. Kami masih mempelajari mengapa 'kelahiran perawan' ini terjadi,” kata Kevin Feldheim dari Field Museum of Natural History di Chicago, dikutip SINDOnews dari laman Live Sience, Rabu (21/12/2022).

Dalam Journal of Fish Biology, Kevin Feldheim melaporkan bahwa kejadian ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan DNA pada anak hiu zebra, yang hasilnya mencengangkan. Anak-anak hiu zebra itu memiliki DNA yang tidak cocok dengan hiu jantan, tapi sangat identik dengan hiu betina.


Di luar genetika, ada tanda-tanda mencurigakan lainnya. Meskipun anak-anak hiu biasanya bisa menetas sendiri, kali ini harus dibantu staf akuarium membuka selaputnya. Kemudian kedua anak hiu zebra itu akhirnya bertahan hidup hanya dalam hitungan bulan.



Anak-anak hiu zebra mungkin mati karena alel resesif yang berbahaya, salinan gen ibu hiu yang tidak berfungsi atau rusak, yang pada bayi yang dihasilkan melalui reproduksi seksual. Bisa juga bayi hiu zebra ini mewarisi banyak salinan varian gen yang rusak dari induknya.