Gagal di 1970-an, NASA Luncurkan Misi Gempa ke Mars Pekan Ini
A
A
A
WASHINGTON - The National Aeronautics and Space Administration (NASA) akan meluncurkan misi terbarunya yang diberi nama InSight pada pekan ini.
InSight akan memfokuskan penyelidikan, terutama pada bagian dalam Planet Merah (Mars) untuk mendeteksi aktivitas bawah tanah atau gempa macam apa yang terjadi. Kemudian membandingkannya dengan gerakan bawah tanah yang ada di bumi.
Eksperiman seismometer ini merupakan kolaborasi tiga negara. Prancis, sebagai mitra NASA telah menyediakan sensor broadband yang akan mendeteksi frekuensi getaran rendah dari anah. Sementara Inggris telah menyediakan trio seismometer mikro yang akan mendeteksi frekuensi yang lebih tinggi.
InSIght menempatkan seismometernya langsung ke tanah Mars untuk merasakan dan mencatat “Marsquakes”. “Ketika gelombang seismik melalui Mars, InSight akan mencatat aktifitas apa saja yang tejadi melewati bebatuan yang berbeda beda dan semua akan digabungkan. Lalu para ilmuwan mengumpulkan informasi dan kami secara bersama-sama akan melihatnya dalam versi tiga dimensi,” papar Dr Bruce Banerdt, Kepala Penelitian InSight disitat dari laman BBC, Sabtu (5/5/2018).
Roket Vandenberg Air Force yang membawa InSight rencananya diluncurkan pada Sabtu pukul 04.00 waktu setempat. Namun jika berkabut, terpaksa peluncuran ini di tunda beberapa saat.
NASA terakhir mengirimkan seismometer ke Mars pada tahun 1970-an, tapi misi gagal karena sensor yang diposisikan tidak dapat mendeteksi getaran tanah. Para ilmuwan berharap pada peluncurkan misi InSight dapat mengungkap getaran yang terjadi di permukaan berlapis-lapis planet yang terbentuk 4,6 miliar tahun silam itu.
InSight akan memfokuskan penyelidikan, terutama pada bagian dalam Planet Merah (Mars) untuk mendeteksi aktivitas bawah tanah atau gempa macam apa yang terjadi. Kemudian membandingkannya dengan gerakan bawah tanah yang ada di bumi.
Eksperiman seismometer ini merupakan kolaborasi tiga negara. Prancis, sebagai mitra NASA telah menyediakan sensor broadband yang akan mendeteksi frekuensi getaran rendah dari anah. Sementara Inggris telah menyediakan trio seismometer mikro yang akan mendeteksi frekuensi yang lebih tinggi.
InSIght menempatkan seismometernya langsung ke tanah Mars untuk merasakan dan mencatat “Marsquakes”. “Ketika gelombang seismik melalui Mars, InSight akan mencatat aktifitas apa saja yang tejadi melewati bebatuan yang berbeda beda dan semua akan digabungkan. Lalu para ilmuwan mengumpulkan informasi dan kami secara bersama-sama akan melihatnya dalam versi tiga dimensi,” papar Dr Bruce Banerdt, Kepala Penelitian InSight disitat dari laman BBC, Sabtu (5/5/2018).
Roket Vandenberg Air Force yang membawa InSight rencananya diluncurkan pada Sabtu pukul 04.00 waktu setempat. Namun jika berkabut, terpaksa peluncuran ini di tunda beberapa saat.
NASA terakhir mengirimkan seismometer ke Mars pada tahun 1970-an, tapi misi gagal karena sensor yang diposisikan tidak dapat mendeteksi getaran tanah. Para ilmuwan berharap pada peluncurkan misi InSight dapat mengungkap getaran yang terjadi di permukaan berlapis-lapis planet yang terbentuk 4,6 miliar tahun silam itu.
(mim)