Tiga Black Hole Bergabung Tertangkap Kamera oleh Para Astronom

Selasa, 26 November 2019 - 17:53 WIB
Tiga Black Hole Bergabung Tertangkap Kamera oleh Para Astronom
Tiga Black Hole Bergabung Tertangkap Kamera oleh Para Astronom
A A A
BERLIN - Penggabungan tiga Black Hole atau lubang hitam tertangkap kamera oleh para astronom. Tiga lubang hitam ini terlihat saling menabrak satu sama lain.

Para ilmuwan di Jerman menemukan peristiwa langka pada NGC 6240, yaitu galaksi terdekat yang dipelajari dengan baik. Lubang hitam terlihat berdekatan satu sama lain pada inti sistem, dan ini menjelaskan bagaimana galaksi besar dilahirkan.

"Sampai sekarang, konsentrasi tiga l ubang hitam supermasif seperti itu belum pernah ditemukan di alam semesta," kata Dr Peter Weilbacher, dari Institut Leibniz untuk Astrofisika Potsdam dalam laman The Sun yang dikutip Selasa, (26/11/2019).

Dr Peter juga melanjutkan pada kasus ini memberikan bukti proses penggabungan secara bersamaan dari tiga galaksi dengan lubang hitam pusatnya.

Untuk menemukan mereka, para astronom menggunakan 'Very Large Telescope' di Chili. Galaksi NGC 6240 sendiri merupakan galaksi yang jaraknya relatif dekat dengan Bima Sakti yang manusia tinggali saat ini dalam hal ruang angkasa, serta memiliki bentuk yang aneh.

Galaksi sering terdiri dari ratusan miliar bintang yang terkunci dalam tarian orbital dengan lubang hitam supermasif pada intinya. Sudah lama diasumsikan bahwa galaksi NGC 6240 terbentuk ketika dua galaksi yang lebih kecil bertabrakan, meninggalkannya dengan sepasang lubang hitam, oleh karena itu bentuknya aneh.

Namun, baru-baru ini melalui pengamatannya dengan menggunakan resolusi spasial yang sangat tinggi, Profesor Wolfram Kollatschny, seorang astronom di Universitas Göttingen menyampaikan bahwa NGC 6240 menampung bukan dua, melainkan tiga lubang hitam supermasif di pusatnya. Masing-masing dari tiga kelas bahkan memiliki massa lebih dari 90 juta Matahari.

Tiga lubang hitam ini juga terletak di wilayah ruang angkasa yang berjarak kurang dari 3.000 tahun cahaya, yaitu kurang dari seperseratus dari total ukuran galaksi.

Menurut tim, penemuan ini membuka pintu baru bagi pemahaman manusia akan alam semesta. Hingga kini, para ilmuwan masih belum bisa menjelaskan bagaimana galaksi terbesar di alam semesta berevolusi melalui proses ruang angkasa sebagaimana yang kita ketahui dan pahami.

Teka-teki ini dapat dipecahkan jika terbukti bahwa tiga lubang hitam supermasif dapat bergabung menjadi satu kesatuan.

"Jika proses penggabungan dilakukan pada waktu yang bersamaan dari beberapa galaksi terjadi, maka galaksi terbesar dengan lubang hitam supermasif pusat mereka dapat berkembang lebih cepat," tambah Dr Weilbacher. (AUZA ASYANI)
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7344 seconds (0.1#10.140)