Terungkap! Buaya Dapat Memahami Suara Tangisan Bayi Manusia

Rabu, 09 Agustus 2023 - 20:01 WIB
Dalam setiap vokalisasi, bayi meminta ibu mereka dengan tingkat urgensi yang berbeda-beda, mulai dari meminta perhatian saat ibu berada di dekatnya hingga menangis saat berkonflik dengan individu lain. Tangisan bayi manusia juga dikumpulkan selama situasi yang berbeda, mulai dari mandi di rumah bersama orangtua hingga menerima suntikan dokter.

Tim menganalisis panggilan dan mengidentifikasi 18 variabel akustik yang berbeda, seperti nada, jumlah dan durasi suku kata, serta suara yang kacau dan harmonis.

Mereka kemudian memasang pengeras suara di CrocoParc di Agadir, Maroko, fasilitas tempat sekitar 300 buaya Nil bebas berkeliaran. Lalu, berbagai suara primata diperdengarkan ke buaya.



Hasilnya, banyak buaya bereaksi dengan cepat. Beberapa menyelidiki speaker dari permukaan, berhenti hanya beberapa inci dari perangkat dan menatapnya. Yang lain mendekati pengeras suara di bawah air, dengan cara yang tampak seperti predator. Tetapi tanggapan lain tampaknya tidak bersifat predator.

“Tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan bahwa beberapa individu terutama buaya betina merespons dalam konteks pengasuhan orang tua,” tulis para peneliti.

Buaya betina, dan beberapa jantan, terkadang menanggapi tangisan kesusahan bayi mereka sendiri, yang memiliki ciri akustik yang sama dengan panggilan bayi primata.

Seperti diketahui, Charles Darwin berhipotesis bahwa cara spesies yang berbeda memanggil dalam kesusahan mungkin memiliki akar evolusi yang sangat kuno, yang berasal dari vertebrata terestrial paling awal, karena seleksi alam dapat mempromosikan vokalisasi yang efektif bahkan di antara spesies yang sangat berbeda.

Vertebrata sering bereaksi terhadap stres dengan cara yang konsisten. “Itu berarti bahwa kita juga dapat memahami satu sama lain bahkan pada spesies yang sangat jauh,” kata Briefer

Penelitian lain telah menemukan koneksi yang menarik untuk mendukung ide ini. Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa anjing dapat mengenali emosi manusia dengan mendengarkan suara. Hal itu mungkin karena periode panjang evolusi bersama.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More