Superkomputer Perkirakan Kiamat Terjadi 250 Juta Tahun Lagi

Selasa, 26 September 2023 - 08:01 WIB
Kepunahan massal di Bumi diperkirakan terjadi 250 juta tahun lagi. Foto: University of Bristol.
JAKARTA - Tidak ada yang tahu kapan datangnya kiamat . Tapi, sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa bumi bisa menghadapi kepunahan massal. Seperti apa?

Penelitian terbaru menyebut bahwa makhluk di bumi bakal musnah sepenuhnya dalam waktu 250 juta tahun lagi. Hal itu tetap akan terjadi meski upaya penyelamatan lingkungan sudah dilakukan dengan cara menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.

Kesimpulan suram itu didasarkan pada simulasi komputer super yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari University of Bristol. Dalam laporan Daily Mail, Selasa (26/9) disebutkan bahwa kepunahan massal bahkan bisa terjadi lebih cepat jika faktor polusi yang terjadi akibat penggunaan bahan bakar fosil diikutsertakan.



“Ini akan jadi kepunahan masal pertama sejak dinosaurus hilang dari muka Bumi pada 66 juta tahun lalu," sebut Daily Mail. University of Bristol dalam situs resmi menyebutkan bahwa di masa depan iklim ekstrem akan meningkat secara dramatis.



Simulasi yang dilakukan super komputer memperlihatkan bagaimana suhu tinggi akan terus meningkat seiring dengan semakin terangnya matahari. Kondisi itu membuat matahari lebih banyak memancarkan energi dan memanaskan Bumi. Di saat yang bersamaan benua-benua di dunia pada akhirnya bergabung menjadi satu benua yang panas, kering, dan luas. Parahnya, benua super itu justru tidak dapat dihuni.

Proses tektonik yang menyebabkan terbentuknya benua super itu membuat gunung berapi lebih sering meletus. Letusan gunung berapi menghasilkan pelepasan karbon dioksida dalam jumlah besar ke atmosfer, sehingga semakin memanaskan planet ini.

Dalam laporan itu disebutkan sejatinya mamalia, termasuk manusia, memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik. Mereka bisa bertahan dari cuaca ekstrem berkat kemampuan menyesuaikan diri dengan cara beradaptasi.

Hanya saja evolusi justru mendegradasi kemampuan bertahan hidup tersebut. Menurunkan kemampuan beradaptasi pada cuaca ekstrem baik dingin dan panas.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More