Astronom Ajukan Fatwa Astofotografi untuk Tentukan Awal Ramadhan dan Idul Fitri

Kamis, 09 November 2023 - 18:49 WIB
Astofotografi adalah teknologi yang memfasilitasi pengamatan dan pemotretan bulan sabit. (Foto: Khaleej Times)
JAKARTA - Seorang ahli astronomi terkemuka di Uni Emirat Arab telah mengajukan fatwa mengenai astofotografi. Jika dunia Islam menerima usulan ini, hal ini berpotensi mengubah metode konvensional untuk menentukan awal bulan Hijriah termasuk awal Ramadhan dan Idul Fitri. Saat ini, keyakinan yang berlaku adalah hilal harus terlihat dengan mata telanjang untuk dianggap sebagai awal bulan baru.

Mohammad Shawkat Odeh, Direktur International Astronomy Center yang berbasis di Abu Dhabi, mengajukan fatwa ini saat berbicara di konferensi internasional kedua Dewan Fatwa Uni Emirat Arab yang dimulai di Abu Dhabi pada Rabu (8/11/2023).

"Kita sangat membutuhkan pertemuan seperti ini untuk bertukar pengetahuan. Astofotografi telah ada sejak tahun 2006, dan sekarang kita ingin masyarakat Islam mempertimbangkannya dengan hati-hati dan mengeluarkan fatwa," kata Odeh dikutip dari Khaleej Times.



Proses Astofotografi





Astofotografi adalah teknologi yang memfasilitasi pengamatan dan pemotretan bulan sabit.

Odeh mengatakan teknologi ini telah dipenuhi dengan informasi yang salah. Dia menjelaskan metode fotografi menggunakan beberapa alat, termasuk kamera astronomi, filter, dan komputer, untuk mendapatkan gambar yang jelas dari bulan sabit alias hilal.

"Beberapa orang mengatakan gambar bulan sabit tidak nyata. Mereka mengatakan gambar tersebut terdiri dari arus listrik ketika sinar jatuh padanya. Namun, saya meyakinkan bahwa kamera yang kami gunakan untuk memantau bulan tidak berbeda dengan kamera ponsel yang kita bawa di saku kita," ujarnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More