Misterius, Drone Canggih Senilai Rp59 Miliar Hilang di Antartika
Sabtu, 03 Februari 2024 - 16:25 WIB
Gletser Doomsday atau gletser Thwaites sangat tebal sehingga jika meleleh dan runtuh, tingkat laut global bisa naik lebih dari dua kaki. Gletser ini adalah yang terlebar di Bumi, membentang lebih dari 74.000 mil persegi. Ukurannya bahkan lebih besar dari Florida.
Ilmuwan telah mencoba mempelajarinya selama bertahun-tahun untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana dan mengapa es mencair, dan apa implikasi dari hal tersebut. Wahlin, yang bekerja di Universitas Gothenburg, mengatakan ini adalah kali kedua membawa Ran ke Gletser Thwaites untuk mendokumentasikan daerah di bawah es.
"Berkat Ran, kita menjadi peneliti pertama di dunia yang memasuki Thwaites pada 2019, dan selama ekspedisi saat ini kita telah mengunjungi area yang sama lagi. Meskipun kita melihat pelelehan dan pergerakan es dari data satelit, dari Ran kita mendapatkan gambar close-up dari bagian bawah es dan informasi tentang mekanisme apa yang tepat di balik pelelehan itu,” tuturnya.
Dia menggambarkan hilangnya Ran sebagai kehilangan yang sangat besar. Drone selam teknologi tinggi ini, yang beratnya lebih dari 4.000 pound, dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi suhu dan kedalaman, oksigen, dan tingkat karbon dioksida. Ia memiliki sonar untuk memindai sekitar sisi dan di bawah serta menggunakan satelit, radio, dan WiFi untuk berkomunikasi dengan kru di darat.
Ilmuwan telah mencoba mempelajarinya selama bertahun-tahun untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana dan mengapa es mencair, dan apa implikasi dari hal tersebut. Wahlin, yang bekerja di Universitas Gothenburg, mengatakan ini adalah kali kedua membawa Ran ke Gletser Thwaites untuk mendokumentasikan daerah di bawah es.
"Berkat Ran, kita menjadi peneliti pertama di dunia yang memasuki Thwaites pada 2019, dan selama ekspedisi saat ini kita telah mengunjungi area yang sama lagi. Meskipun kita melihat pelelehan dan pergerakan es dari data satelit, dari Ran kita mendapatkan gambar close-up dari bagian bawah es dan informasi tentang mekanisme apa yang tepat di balik pelelehan itu,” tuturnya.
Dia menggambarkan hilangnya Ran sebagai kehilangan yang sangat besar. Drone selam teknologi tinggi ini, yang beratnya lebih dari 4.000 pound, dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi suhu dan kedalaman, oksigen, dan tingkat karbon dioksida. Ia memiliki sonar untuk memindai sekitar sisi dan di bawah serta menggunakan satelit, radio, dan WiFi untuk berkomunikasi dengan kru di darat.
(msf)
tulis komentar anda