Mengenal Gars, Ikan Purba dengan Rahang Raksasa yang Baru Ditemukan
Jum'at, 15 Maret 2024 - 08:36 WIB
Namun, ikan gars dan sturgeon, kerabat dekat gars, tampaknya berevolusi pada tingkat yang jauh lebih lambat. Dari 471 spesies yang disurvei, gars dan sturgeon memiliki tingkat substitusi gen yang paling rendah.
Tingkat substitusi yang rendah ini menghasilkan perubahan fisik yang minimal. Hal ini menjelaskan mengapa garis keturunan gars belum terdiversifikasi menjadi banyak spesies baru yang berbeda secara fisik seperti kelompok lain. Sebaliknya, beberapa spesies yang muncul tetap stabil dalam jangka waktu yang lama.
Evolusi lambat pada gars memiliki konsekuensi luar biasa. Dua spesies gars yang terpisah oleh 100 juta tahun evolusi masih dapat kawin silang dan menghasilkan keturunan yang subur. Fenomena ini jarang terjadi di dunia hewan. Contoh klasiknya adalah keledai, hasil hibridisasi antara kuda dan keledai, yang hampir selalu mandul.
Menariknya, dua spesies gars yang paling umum, gars hidung panjang dan gars alligator, tampaknya tidak melakukan hibridisasi secara signifikan selama sejarah evolusinya, meskipun telah berbagi habitat selama sekitar 55 juta tahun.
Penelitian ini menunjukkan bahwa genom ikan gars dan fosil hidup lainnya memiliki mekanisme khusus yang menjaga stabilitasnya selama jutaan tahun. "Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang bagaimana genom gars dan fosil hidup lainnya tetap begitu stabil. Kami menduga ada semacam 'peralatan' yang terkait dengan perbaikan DNA," kata Chase Brownstein, pemimpin penelitian.
Penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang evolusi ikan gars, tetapi juga membuka pertanyaan baru tentang bagaimana organisme dapat mempertahankan stabilitas genomnya selama jutaan tahun, serta bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang dramatis.
Tingkat substitusi yang rendah ini menghasilkan perubahan fisik yang minimal. Hal ini menjelaskan mengapa garis keturunan gars belum terdiversifikasi menjadi banyak spesies baru yang berbeda secara fisik seperti kelompok lain. Sebaliknya, beberapa spesies yang muncul tetap stabil dalam jangka waktu yang lama.
Evolusi lambat pada gars memiliki konsekuensi luar biasa. Dua spesies gars yang terpisah oleh 100 juta tahun evolusi masih dapat kawin silang dan menghasilkan keturunan yang subur. Fenomena ini jarang terjadi di dunia hewan. Contoh klasiknya adalah keledai, hasil hibridisasi antara kuda dan keledai, yang hampir selalu mandul.
Menariknya, dua spesies gars yang paling umum, gars hidung panjang dan gars alligator, tampaknya tidak melakukan hibridisasi secara signifikan selama sejarah evolusinya, meskipun telah berbagi habitat selama sekitar 55 juta tahun.
Penelitian ini menunjukkan bahwa genom ikan gars dan fosil hidup lainnya memiliki mekanisme khusus yang menjaga stabilitasnya selama jutaan tahun. "Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang bagaimana genom gars dan fosil hidup lainnya tetap begitu stabil. Kami menduga ada semacam 'peralatan' yang terkait dengan perbaikan DNA," kata Chase Brownstein, pemimpin penelitian.
Penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang evolusi ikan gars, tetapi juga membuka pertanyaan baru tentang bagaimana organisme dapat mempertahankan stabilitas genomnya selama jutaan tahun, serta bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang dramatis.
(msf)
tulis komentar anda