Mengenal Gars, Ikan Purba dengan Rahang Raksasa yang Baru Ditemukan

Jum'at, 15 Maret 2024 - 08:36 WIB
loading...
Mengenal Gars, Ikan Purba dengan Rahang Raksasa yang Baru Ditemukan
Ikan gars memiliki garis keturunan yang panjang. (Foto: Live Science)
A A A
JAKARTA - Para ilmuwan baru saja menemukan fosil hidup yang luar biasa, yaitu ikan gars. Ikan purba ini hampir tidak berubah sejak nenek moyang mereka berenang di lautan bersama dinosaurus 150 juta tahun lalu.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Evolution mengungkap bahwa gars memiliki tingkat evolusi molekuler paling lambat di antara semua vertebrata berahang. Artinya, ikan ini telah berevolusi dengan kecepatan yang sangat lambat dibandingkan dengan hewan lain.

Ikan gars memiliki garis keturunan yang panjang. Spesies yang paling modern secara anatomi ditemukan dalam catatan fosil dari periode Jurassic akhir (163,5 juta hingga 145 juta tahun lalu). Saat ini, tujuh spesies gars masih hidup di danau dan sungai Amerika Utara dan Selatan, dengan satu spesies yang sesekali menjelajahi laut.

Meskipun banyak spesies yang dianggap sebagai fosil hidup memiliki kemiripan dengan kerabat fosilnya, mereka sebenarnya telah mengalami beberapa perubahan evolusi, meskipun tidak selalu terlihat jelas.

Untuk dikategorikan sebagai fosil hidup, suatu organisme harus memiliki nenek moyang yang sama dengan garis keturunan yang punah, perubahan minimal dalam bentuk fisik dibandingkan dengan kerabat fosil, serta diversifikasi menjadi sejumlah kecil spesies terkait.


Rahasia evolusi lambat ikan Gars


Para peneliti menggunakan analisis komputer untuk mempelajari urutan gen yang diwariskan dari nenek moyang bersama, yang dikenal sebagai ortolog. Analisis ini mengungkapkan tingkat substitusi atau mutasi gen dari waktu ke waktu.

Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa fosil hidup, seperti tuatara, coelacanth, dan hoatzin, berbeda secara signifikan dari kerabat fosilnya, meskipun mereka masih mempertahankan banyak karakteristiknya.

Namun, ikan gars dan sturgeon, kerabat dekat gars, tampaknya berevolusi pada tingkat yang jauh lebih lambat. Dari 471 spesies yang disurvei, gars dan sturgeon memiliki tingkat substitusi gen yang paling rendah.

Tingkat substitusi yang rendah ini menghasilkan perubahan fisik yang minimal. Hal ini menjelaskan mengapa garis keturunan gars belum terdiversifikasi menjadi banyak spesies baru yang berbeda secara fisik seperti kelompok lain. Sebaliknya, beberapa spesies yang muncul tetap stabil dalam jangka waktu yang lama.



Evolusi lambat pada gars memiliki konsekuensi luar biasa. Dua spesies gars yang terpisah oleh 100 juta tahun evolusi masih dapat kawin silang dan menghasilkan keturunan yang subur. Fenomena ini jarang terjadi di dunia hewan. Contoh klasiknya adalah keledai, hasil hibridisasi antara kuda dan keledai, yang hampir selalu mandul.

Menariknya, dua spesies gars yang paling umum, gars hidung panjang dan gars alligator, tampaknya tidak melakukan hibridisasi secara signifikan selama sejarah evolusinya, meskipun telah berbagi habitat selama sekitar 55 juta tahun.



Penelitian ini menunjukkan bahwa genom ikan gars dan fosil hidup lainnya memiliki mekanisme khusus yang menjaga stabilitasnya selama jutaan tahun. "Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang bagaimana genom gars dan fosil hidup lainnya tetap begitu stabil. Kami menduga ada semacam 'peralatan' yang terkait dengan perbaikan DNA," kata Chase Brownstein, pemimpin penelitian.

Penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang evolusi ikan gars, tetapi juga membuka pertanyaan baru tentang bagaimana organisme dapat mempertahankan stabilitas genomnya selama jutaan tahun, serta bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang dramatis.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2014 seconds (0.1#10.140)