Turbulensi Pesawat: Mengapa Ancaman Langit Ini Semakin Sering Terjadi?

Rabu, 03 Juli 2024 - 15:07 WIB
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menambahkan, dengan perubahan iklim, cuaca ekstrim seperti turbulence, badai, dan clear air turbulence akan terus meningkat.

Bisakah Pesawat Jatuh Karena Turbulensi?

Isabel meyakinkan bahwa turbulensi saja tidak akan menyebabkan kecelakaan pesawat. Kecelakaan biasanya terjadi jika pesawat terbang melalui badai petir aktif, di mana turbulensi dan variabel cuaca lainnya seperti downdraft, hujan lebat, dan hujan es dapat menyebabkan insiden. Namun, badai petir dapat diprediksi dengan baik, dan maskapai penerbangan tidak akan mengizinkan Anda terbang melaluinya.

Upaya Maskapai Mengatasi Turbulensi

Maskapai penerbangan menggunakan prakiraan CAT dan merencanakan rute penerbangan untuk menghindari turbulensi sebanyak mungkin. Namun, ini sering kali menyebabkan waktu penerbangan yang lebih lama, waktu tunggu yang lebih lama, peningkatan penggunaan bahan bakar, dan lebih banyak emisi CO2 ke atmosfer.

Gerry juga menyebut baha clear air turbulence bisa terjadi di pesawat airline mana saja. “Jangan sampai ada yang masih ngoceh-ngoceh sembarang, ‘naik maskapai X pasti nggak goyang, kalau maskapai Y goyang terus, pokoknya payah deh,’ atau ‘kalau nggak mau goyang-goyang pakai maskapai yang ini aja jangan yang itu,” bebernya.

“Sebagai penumpang, kita bisa mengurangi resiko kita cedera dengan selalu menggunakan sabuk pengaman. Sabuk Pengaman hanya dieratkan ketika take off, landing, dan turbulence. Diluar itu, gunakanlah sabuk pengaman dengan longgar, agar nyaman dan tetap menahan badan kita dari resiko kelempar jika terjadi turbulence berat,” ujarnya.



Teknologi Baru untuk Mendeteksi Turbulensi

Saat ini, CAT tidak dapat dideteksi dengan radar onboard pesawat. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa LIDAR (Light Detection and Ranging) dapat menjadi mekanisme deteksi yang mungkin. Namun, studi menunjukkan bahwa penerapan LIDAR di setiap pesawat tidak efektif dari segi biaya.

“Clear Air Turbulence itu saat ini belum bisa dideteksi oleh radar cuaca pesawat, makanya penting untuk selalu menggunakan sabuk pengaman ketika pesawat dalam fase cruising,” imbuhGerrylagi.
(dan)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More