Ilmuwan Kembangkan Sensor Super Tipis untuk Pekerjaan Digital

Sabtu, 28 November 2020 - 01:21 WIB
Dalam sensor tersebut, lapisan pertama adalah jaring poliuretan isolasi yang tebal seratnya sekitar 200 nanometer hingga 400 nanometer atau sekitar satu per lima ratus ketebalan rambut manusia. Lapisan kedua adalah jaringan garis seperti stensil yang membentuk komponen elektronik fungsional dari sensor.

Lapisan sensor terbuat dari emas dan menggunakan kerangka pendukung dari alkohol polivinil (sering ditemukan pada lensa kontak) yang setelah pembuatannya dicuci sehingga hanya meninggalkan jejak emas yang disangga. Beberapa lapisan digabung untuk membentuk sensor tekanan dan gerakan fungsional.

Lee menyebutkan bahwa para peneliti melakukan serangkaian pengujian ketat pada sensor dengan bantuan 18 subjek uji. Mereka mengonfirmasi bahwa sensor tidak terlihat dan tidak memengaruhi kemampuan untuk mencengkeram objek melalui gesekan maupun sensitivitas yang dirasakan. "Inilah hasil yang diharapkan," ungkap Lee.

Penelitian ini adalah pertama kalinya di dunia, sensor yang dipasang pada ujung jari tanpa efek sensitivitas kulit berhasil didemonstrasikan. Sensor tersebut mempertahankan kinerjanya sebagai sensor tekanan bahkan setelah digosok ke permukaan dengan gaya 100 kilopascal.

Aplikasi baru yang ingin dilihat tim adalah pengarsipan digital dari hasil kerajinan tangan yang halus oleh pengrajin atau bahkan karya ahli bedah yang sangat terampil. Jika proses ini dapat direkam, kemungkinan dapat digunakan untuk melatih mesin tentang cara melakukan tugas dengan tingkat ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan yang pernah dicapai sebelumnya.
(fan)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More