Wajah Muram Gunung Everest, Dijuluki Kuburan Massal Tertinggi di Dunia

Rabu, 19 Januari 2022 - 14:55 WIB
Dikutip SINDOnews dari laman skyaboveus, dalam beberapa tahun terakhir, akibat sejumlah protes dan insentif, akhirnya mendorong para pemimpin ekspedisi untuk mulai memindahkan beberapa mayat yang ada di lereng Gunung Everest. Sementara beberapa mayat telah dipindahkan, diperkirakan lebih dari 100 masih berada di gunung tertinggi di dunia itu.

Salah satu mayat paling terkenal di Gunung Everest dikenal sebagai "Sepatu Hijau" dan jenazahnya dilewati oleh hampir setiap pendaki ketika hendak mencapai zona kematian. Identitas pendaki Sepatu Hijau ini masih diperdebatkan, tetapi diyakini secara luas bahwa dia adalah Tsewang Paljor, seorang pendaki India yang meninggal pada tahun 1996.



Sedangkan mayat tertua yang ditemukan di Gunung Everest adalah tubuh George Mallory pada tahun 1999. Berarti mayat George Mallory ditemukan 75 tahun setelah kematiannya pada tahun 1924 setelah berusaha menjadi orang pertama yang hendak mencapai puncak Gunung Everest. (Baca juga; Fenomena Jenazah Tetap Utuh Setelah Dikubur Bertahun-Tahun, Begini Penjelasan Ilmiahnya )

Tidak ada yang mengetahui apakah George Mallory sudah mencapai puncak Gunung Everest atau belum, sampai dikabarkan hilang saat pedakian. Saat ditemukan, tubuh bagian atas, setengah dari kakinya, dan lengan kirinya tetap utuh. (Baca juga; Kelelahan, Dua Pendaki Meninggal Saat Menuruni Gunung Everest )

Dia mengenakan setelan wol dan dikelilingi oleh peralatan pendakian primitif dan botol oksigen berat. Cedera tali di pinggangnya membuat orang-orang yang menemukannya percaya bahwa dia telah diikat dengan tali ke pemanjat lain ketika dia jatuh dari sisi tebing.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More