WHO Sebut Covid-19 Akan Berakhir Jika Semua Orang di Dunia Sudah Divaksin
Senin, 14 Februari 2022 - 11:58 WIB
Vaksin booster dibutuhkan untuk melawan Omicron. FOTO/ IST
CAPE TOWN - - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) optimistis fase akut pandemi bisa berakhir tahun ini jika 70 persen penduduk dunia mendapat vaksinasi. Artinya semua negara mempercepat vaksinasi.
“Harapan kami fase akut pandemi ini akan berakhir tahun ini, tentunya dengan satu syarat, 70 persen vaksinasi (target tercapai) pada pertengahan tahun ini sekitar Juni, Juli,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Afrika Selatan tutur Tedros seperti dilansir Reuters Senin (14/2/2022).
"Jika itu dilakukan, fase akut bisa benar-benar berakhir, dan itulah yang kami harapkan. Itu ada di tangan kami. Ini bukan masalah kesempatan. Ini masalah pilihan."
Dia berbicara kepada wartawan dalam kunjungan ke Afrigen Biologiics and Vaccines yang memproduksi vaksin mRNA COVID-19 pertama di Afrika menggunakan urutan Moderna.
“Kami berharap vaksin ini lebih sesuai dengan konteks penggunaannya, dengan pengurangan batasan penyimpanan dan dengan harga yang lebih rendah,” katanya.
Vaksin akan tersedia untuk uji klinis pada November, dengan persetujuan diharapkan pada 2024.
Afrigen memimpin proyek percontohan, didukung oleh WHO dan inisiatif COVAX.
Hanya 11 persen dari populasi Afrika yang divaksinasi yang digambarkan sebagai tingkat terendah di dunia.
Pekan lalu kantor WHO di Afrika mengatakan benua itu harus meningkatkan tingkat vaksinasi "enam kali lipat" untuk mencapai target 70 persen.
“Harapan kami fase akut pandemi ini akan berakhir tahun ini, tentunya dengan satu syarat, 70 persen vaksinasi (target tercapai) pada pertengahan tahun ini sekitar Juni, Juli,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Afrika Selatan tutur Tedros seperti dilansir Reuters Senin (14/2/2022).
"Jika itu dilakukan, fase akut bisa benar-benar berakhir, dan itulah yang kami harapkan. Itu ada di tangan kami. Ini bukan masalah kesempatan. Ini masalah pilihan."
Dia berbicara kepada wartawan dalam kunjungan ke Afrigen Biologiics and Vaccines yang memproduksi vaksin mRNA COVID-19 pertama di Afrika menggunakan urutan Moderna.
“Kami berharap vaksin ini lebih sesuai dengan konteks penggunaannya, dengan pengurangan batasan penyimpanan dan dengan harga yang lebih rendah,” katanya.
Vaksin akan tersedia untuk uji klinis pada November, dengan persetujuan diharapkan pada 2024.
Afrigen memimpin proyek percontohan, didukung oleh WHO dan inisiatif COVAX.
Hanya 11 persen dari populasi Afrika yang divaksinasi yang digambarkan sebagai tingkat terendah di dunia.
Pekan lalu kantor WHO di Afrika mengatakan benua itu harus meningkatkan tingkat vaksinasi "enam kali lipat" untuk mencapai target 70 persen.
(wbs)
tulis komentar anda