Bukan Mitos, Ini Cara Melewati Lie Detector tanpa Ketahuan Bohong
Jum'at, 09 September 2022 - 16:14 WIB
Salah satu cara yang paling sering dilakukan untuk melewati tes itu adalah mengatur tingkat detak jantung, tekanan darah, serta pernapasan. Untuk melakukannya hanya membutuhkan kemampuan agar bisa mendeteksi pertanyaan-pertanyaan yang menjebak.
Termasuk pertanyaan-pertanyaan yang harusnya bisa menimbulkan emosi. "Pertahankan pola pernapasan dasar Anda. Pikiran Anda harus lebih tenang mengetahui bahwa Anda dan bukan poligrafer Anda yang memegang kendali. Bahkan jika Anda menghasilkan sedikit respons ketika ditanya pertanyaan yang relevan, Anda akan secara artifisial menghasilkan respons yang lebih kuat saat menjawab pertanyaan," tulis Gino Scalabrini.
Sementara Doug Williams, mantan petugas kepolisian dari Oklahoma City Police Department, di Bloomberg Business mengaku sudah ribuan kali melakukan tes poligraf atau Lie Detector. Hanya dia selalu meragukan keefektifan dari tes tersebut.
"Lie Detector itu bukan ujian tapi bagian interogasi menegangkan agar tersangka ketakutan dan akhirnya mengaku," ujarnya.
Dia mengatakan poligraf tidak menemukan kebohongan tapi justru hanya merekam reaksi kegugupan yang dilakukan tersangka. Pasalnya yang direkam oleh Lie Detector hanyalah tekanan darah, detak jantung, dan reaksi kulit galvanis atau perubahan-perubahan dalam daya perlawanan listrik dari kulit saat berada dalam situasi tertentu.
"Semua orang bisa melewati Lie Detector dengan meniru respons psikologis pada waktu yang tepat," jelasnya.
Termasuk pertanyaan-pertanyaan yang harusnya bisa menimbulkan emosi. "Pertahankan pola pernapasan dasar Anda. Pikiran Anda harus lebih tenang mengetahui bahwa Anda dan bukan poligrafer Anda yang memegang kendali. Bahkan jika Anda menghasilkan sedikit respons ketika ditanya pertanyaan yang relevan, Anda akan secara artifisial menghasilkan respons yang lebih kuat saat menjawab pertanyaan," tulis Gino Scalabrini.
Sementara Doug Williams, mantan petugas kepolisian dari Oklahoma City Police Department, di Bloomberg Business mengaku sudah ribuan kali melakukan tes poligraf atau Lie Detector. Hanya dia selalu meragukan keefektifan dari tes tersebut.
"Lie Detector itu bukan ujian tapi bagian interogasi menegangkan agar tersangka ketakutan dan akhirnya mengaku," ujarnya.
Dia mengatakan poligraf tidak menemukan kebohongan tapi justru hanya merekam reaksi kegugupan yang dilakukan tersangka. Pasalnya yang direkam oleh Lie Detector hanyalah tekanan darah, detak jantung, dan reaksi kulit galvanis atau perubahan-perubahan dalam daya perlawanan listrik dari kulit saat berada dalam situasi tertentu.
"Semua orang bisa melewati Lie Detector dengan meniru respons psikologis pada waktu yang tepat," jelasnya.
(wsb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda